REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Lonjakan kasus harian Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Semarang terus berdampak pada Bed Occupancy Rate (BOR) ruang ICU dan rumah singgah tempat isolasi para penyintas Covid-19 di daerah tersebut.
Bahkan lonjakan kasus harian yang cukup tajam, dalam tiga hari terakhir, telah membuat BOR di rumah singgah yang disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang sudah mengalami overload.
Sehingga upaya untuk menambah kapasitas rumah singgah dengan meminta dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pun dilakukan oleh Pemkab Semarang guna mengantsipasi kondisi tersebut.
“Alhamdulillah, ada beberapa fasilitas milik Pemprov Jawa Tengah yang siap dipinjamkan untuk menambah kapasitas rumah singgah bagi tempat isolasi,” ungkap Bupati Semarang, Ngesti Nugraha di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (16/6).
Ia mengatakan, sejumlah fasilitas milik Pemprov Jawa Tengah yang disiapkan untuk menambah kapasitas tempat isolasi bagi penyintas Covid-19 di Kabupaten Semarang tersebut adalah gedung Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, di Srondol, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Selain itu, Pemkab Semarang juga mengupayakan dua fasilitas milik Pemprov Jawa Tengah lainnya yakni gedung Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (P2PFNI) Provinsi Jawa Tengah di Ungaran.
Selain itu juga gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinisi Jawa Tengah, di Srondol Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. “Walaupun berada di wilayah Kota Semarang, lokasi gedung BPSDMD Srondol lokasinya relatif lebih dekat dengan Kabupaten Semarang, itu pertimbangannya,” jelasnya.
Menurut Bupati, mulai tanggal 12 Juni 2021 kemarin, Kabupaten Semarang telah berstatus daerah zona merah risiko penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah menyusul lonjakan kasus harian pasca Lebaran beberapa waktu lalu.
Kasus Covid-19 aktif di Kabupaten Semarang per hari ini ada 1.035. mana jumlah penyintas yang saat ini dirawat di rumah sakit ada 150 orang dan yang menjalani isolasi masndiri mencapai 885 orang.
Dalam tiga hari terakhir, lanjutnya, kenaikan kasus harian Covid-19 di Kabupaten Semarang cukup signifikan, Pada Senin (14/6) kenaikan kasus harian Covid-19 mencapai 139, pada Selas (15/6) naik mencapai 162 kasus dan hari ini sebanyak 80 kasus.
Akibat dari lonjakan tersebut, tingkat keterisian ICU rumah sakit dari 37 tempat tidur yang tersedia telah terisi 31 di antaranya atau (83,8 persen). “Sedangkan ruang isolasi di rumah sakit sampai hari ini sudah hampir penuh,” jelas Ngesti.
Untuk rumah singgah atau tempat isolasi terpusat yang diisiapkan oleh Pemkab Semarang masing-masing di Hotel Garuda, Kopeng; gedung Bapelkes Pemprov Jawa Tengah di Siwakul dan Rusunawa Pringapus juga sudah overload.
Di Hotel Garuda yang tersedia 24 tempat tidur, telah terisi 35 orang. Rumah singgah di Bapelkes Siwakul 48 tempat tidur terisi 50 orang. Di Rusunawa Pringapus yang tersedia 48 tempat tidur terisi 71.
“Jadi total ada 156 penyintas yang saat ini melakukan isolasi di rumah singgah dan yang lainnya melakukan isolasi mandiri di rumah,” tambahnya.
Terkait kondisi tersebut –dalam dua hari terakhir—Pemkab Semarang telah berupaya keras mengupayakan penambahan kapasitas rumah singgah yang paling cepat.