Kamis 17 Jun 2021 08:03 WIB

RS Rujukan Sediakan 30 Persen Ruangan bagi Pasien Covid-19

Lonjakan kasus positif Covid-19 dalam sepekan di DIY di atas 400 kasus perharinya

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Warga menunggu vaksinasi Covid-19 untuk warga pralansia di RS Siloam Yogyakarta, Senin (7/6). Pemerintah Yogyakarta mulai melakukan vaksinasi Covid-19 untuk warga pralansia atau usia 50 hingga 60 tahun. Hal ini untuk menggenjot capaian vaksinasi Covid-19 warga rentan terhadap virus Covid-19.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga menunggu vaksinasi Covid-19 untuk warga pralansia di RS Siloam Yogyakarta, Senin (7/6). Pemerintah Yogyakarta mulai melakukan vaksinasi Covid-19 untuk warga pralansia atau usia 50 hingga 60 tahun. Hal ini untuk menggenjot capaian vaksinasi Covid-19 warga rentan terhadap virus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY meminta rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 agar menyediakan minimal 30 persen kapasitas ruangan untuk penanganan Covid-19. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa hari terakhir ini.

Lonjakan kasus positif Covid-19 dalam sepekan ini di DIY  di atas 400 kasus per harinya. Bahkan, pada 16 Juni 2021, DIY mencatatkan rekor penambahan harian kasus Covid-19 dengan jumlah 534 kasus.

"Dinkes DIY akan menyampaikan kepada rumah sakit rujukan Covid-19 untuk menyediakan minimal 30 persen kapasitas ruangan untuk dikhususkan bagi pelayanan Covid-19," kata Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji kepada wartawan, Rabu (16/6).

Melonjaknya kasus terkonfirmasi positif di DIY menyebabkan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) terus meningkat. Di DIY sendiri ada 27 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.

BOR per 16 Juni naik menjadi 74,1 persen dari 71,8 persen di hari sebelumnya. Total bed yang disediakan untuk penanganan Covid-19 sebesar 941 bed, terdiri dari 139 bed untuk penanganan kasus critical (ICU) dan 802 bed untuk penanganan kasus non critical (isolasi). Dari total seluruh bed yang tersedia, 74,1 persennya yakni sebesar 698 bed. 698 bed ini terdiri dari 90 bed critical dan 608 bed non critical.

Sementara itu, stok reagen PCR yang tersedia di laboratorium pengetesan spesimen Covid-19 yakni di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DIY juga masih mencukupi. Ditya menyebut, setidaknya saat ini reagen PCR di DIY tidak kurang dari 85 ribu unit."Kapasitas maksimal per hari adalah 1.000 (unit reagen PCR), dengan sebagian kecil mengakomodir kebutuhan untuk Jawa Tengah," ujarnya.

Jumlah pengetesan spesimen Covid-19 per harinya juga di atas standar World Health Organization (WHO). Dalam sepekan terakhir saja misalnya, DIY selalu melakukan pengetesan spesimen di atas 1.000 bahkan 2.000 spesimen per harinya."BBTKLPP buka setiap hari, baik Ahad ataupun hari libur," jelas Ditya.

Selain itu, penyuplai oksigen juga diminta untuk menyediakan oksigen bagi rumah sakit rujukan. Berdasarkan instruksi dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19 DIY KGPAA Paku Alam X, kata Ditya, penyuplai diminta untuk menyediakan setidaknya 80 persen suplai oksigen untuk penanganan Covid-19.

"Meminta pihak terkait untuk dapat menyediakan suplai oksigen bagi RS rujukan ataupun faskes yang membutuhkan. Salah satunya bagi pemasok yaitu 80 persen pasokan yang dapat ditujukan untuk keperluan Covid-19, dengan tetap memperhatikan kemungkinan peningkatan kebutuhan di Jawa Tengah," katanya.

  

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement