REPUBLIKA.CO.ID, SAN SALVADOR -- Bank Dunia mengatakan tidak dapat membantu implementasi bitcoin El Salvador karena kelemahan lingkungan dan transparansi.
"Kami berkomitmen untuk membantu El Salvador dalam berbagai cara termasuk untuk transparansi mata uang dan proses regulasi," kata juru bicara Bank Dunia, dilansir di Reuters, Kamis (17/6).
Bank Dunia menyatakan, Pemerintah El Salvador memang mendekati Bank Dunia untuk meminta bantuan terkait bitcoin. Hanya saja, implementasi bitcoin bukan sesuatu yang dapat didukung oleh Bank Dunia mengingat kurangnya lingkungan yang mendukung dan transparansi.
Sebelumnya pada Rabu, Menteri Keuangan Salvador Alejandro Zelaya mengatakan, negara itu telah meminta bantuan teknis dari Bank Dunia karena berusaha menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran legal paralel bersama dolar AS.
Zelaya juga mengatakan negosiasi yang sedang berlangsung dengan Dana Moneter Internasional (IMF) telah berhasil. Meskipun, IMF mengatakan, pekan lalu melihat masalah ekonomi makro, keuangan, dan hukum dengan adopsi bitcoin di El Salvador. Namun, Zelaya mengatakan, IMF tidak menentang implementasi bitcoin.
Investor baru-baru ini menuntut premi yang lebih tinggi untuk menahan utang El Salvador, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas penyelesaian kesepakatan IMF, kunci untuk menambal kesenjangan anggaran hingga 2023.
El Salvador bulan ini menjadi negara pertama yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Presiden Nayib Bukele menggembar-gemborkan potensi mata uang kripto sebagai mata uang pengiriman uang untuk orang El Salvador di luar negeri.