REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro akan menaikkan dana bantuan sosial bulanan di bawah program kesejahteraan menjadi 300 reais dari 190 reais atau menjadi 60 dolar AS dari 38 dolar AS mulai Desember. Dalam wawancara dengan RecordTV pada Selasa (15/6) malam, Bolsonaro mengatakan, kenaikan dana bantuan sosial tersebut lebih tinggi dari pertimbangan yang sedang digodok di Kementerian Ekonomi.
Para pejabat telah mengindikasikan bahwa program “Bolsa Familia” dapat dinaikkan menjadi 250 reais atau 50 dolar AS. Tetapi Bolsonaro mengatakan bahwa, peningkatan dana bantuan sosial diperlukan untuk mengkompensasi inflasi makanan.
Popularitas Bolsonaro selama pandemi Covid-19 menurun drastis. Dia dikritik karena abai dengan penanganan virus corona dan program vaksinasi. Bolsonaro bersiap untuk menghadapi pemilihan umum pada Oktober 2022.
Kementerian Ekonomi menolak berkomentar soal dana bantuan sosial tersebut. Tetapi sebuah sumber di tim ekonomi mengatakan bahwa, peningkatan dana bantuan sosial tidak akan mengancam kebijakan fiskal negara.
"Itu tidak akan berpengaruh. Mari kita lihat apa yang terbaik untuk dilakukan. Program ini sedang dibangun," kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.
Berdasarkan aturan, pengeluaran publik tidak dapat naik lebih tinggi dari tingkat inflasi tahun sebelumnya. Batasan itu sejauh ini masih aman, karena pengeluaran belanja secara royal untuk memerangi pandemi adalah pengeluaran darurat.
Defisit anggaran dan dinamika utang Brasil telah membaik dalam beberapa bulan terakhir berkat rekor penerimaan pajak, pemulihan ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan, dan inflasi. Inflasi tahunan saat ini sebesar 8 persen, dan memberi pemerintah lebih banyak kelonggaran untuk meningkatkan pengeluaran tahun depan tanpa melanggar batas. Menurut perhitungan para ekonom di Barclays, Brasil kemungkinan akan mengalokasikan pengeluaran sebanyak 124 miliar reais atau 25 miliar dolar AS tambahan.