REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menyerukan kepada warga Iran untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum pada Jumat (18/6) esok. Dalam pidato yang disiarkan televisi, Khamenei mengatakan partisipasi warga dalam pemilu menjadi tulang punggung pemerintah dan memegang peranan sangat penting.
Khamenei menyerukan ajakan pemilu di tengah spekulasi bahwa jumlah pemilih akan rendah karena meningkatnya ketidakpuasan atas kesengsaraan ekonomi yang dihadapi Iran. Khamenei mengakui orang-orang yang mengalami masalah pengangguran cenderung tidak berpartisipasi dalam memberikan suara mereka.
"Melepaskan kemarahan pada pemungutan suara bukanlah pendekatan yang tepat. Anda dapat memilih seseorang yang bisa memperbaiki masalah dan memperhatikan orang miskin," ujar Khamenei dilansir Anadolu Agency, Kamis (17/6).
Khamenei juga menyinggung upaya musuh-musuh Iran dari dalam maupun luar untuk mengacaukan pemilihan umum. Menururnya, para musuh tersebut menginginkan rendahnya tingkat partisipasi rakyat dalam pemilihan umum.
"Jika orang tidak berpartisipasi dalam pemilihan, musuh akan memaksimalkan tekanan pada kami," kata Khamenei.
Dalam pidatonya, Khamenei menyoroti diaspora Iran yang tidak diizinkan memberikan suara dalam pemilihan umum mendatang di beberapa negara. Khamenei meminta Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Iran telah menuduh Kanada bertindak melawan norma-norma internasional dengan tidak mengizinkan pemungutan suara bagi diaspora Iran. Kanada dan Iran diketahui tidak memiliki hubungan diplomatik selama sembilan tahun.