Kamis 17 Jun 2021 15:33 WIB

BPIP: Pancsila Harus Diaktualisasikan dalam Dunia Pendidikan

BPIP menilai Pancasila harus diajarkan ke peserta didik agar merasa memiliki

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Antonius Benny Susetyo, menyatakan pendidik harus menjadi teladan pengamalan Pancasila untuk anak peserta didik, dalam acara Seminar Pancasila Dalam Tindakan, peran Pendidik dalam Pandemi Covid-19 yang dilaksanakan di Aula SMPN 2 Klaten Jawa Tengah, Kamis (17/6).
Foto: BPIP
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Antonius Benny Susetyo, menyatakan pendidik harus menjadi teladan pengamalan Pancasila untuk anak peserta didik, dalam acara Seminar Pancasila Dalam Tindakan, peran Pendidik dalam Pandemi Covid-19 yang dilaksanakan di Aula SMPN 2 Klaten Jawa Tengah, Kamis (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Antonius Benny Susetyo, menyatakan pendidik harus menjadi teladan pengamalan Pancasila untuk anak peserta didik, dalam acara Seminar "Pancasila Dalam Tindakan, peran Pendidik dalam Pandemi Covid-19" yang dilaksanakan di Aula SMPN 2 Klaten Jawa Tengah, Kamis (17/6). 

Acara ini dihadiri juga oleh Direktur Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Edi Subowo, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Wardhani Sugianto, dan moderator oleh Yunanta, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, serta dihadiri secara daring dan luring oleh kurang lebih 1.260 peserta yang terdiri dari guru-guru dan pendidik dalam lingkungan Kabupaten Klaten.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza. Peserta pun diajak untuk menghayati setiap lirik dan merenungkannya. Dalam kata sambutannya, Edi Subowo mengajak untuk seluruh elemen bangsa, tetutama peserta, untuk bersatu menghadapi permasalahan COVID-19. 

"Mari Indonesia bersatu, kita bersatu, salah satunya mencegah COVID. Bersama-sama, dari pusat dan daerah, sehingga (penanganan) cepat."

Dalam sesi pemaparan, Benny memaparkan bahwa Indonesia memiliki kesadaran Bhinneka Tunggal Ika. "Sudah menjadi sebuah kebiasaan bahwa Indonesia hidup majemuk. Nilai inilah yang sudah ada dari dulu," lanjutnya. 

Namun, menurutnya bangsa Indonesia kehilangan bintang penuntun untuk tujuan hidup, dan hal itu didasari karena pendidikan Pancasila dihilangkan setelah zaman Reformasi."Pancasila hilang dalam wacana publik, karena trauma akibat disalahgunakan oleh rezim," tegasnya. 

Padahal, nilai Pancasila adalah nilai dasar hidup yang tidak boleh disalahgunakan oleh pihak manapun. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement