REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Revitalisasi Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, menghadirkan kembali fungsi dan fasilitas lama yang dimiliki pusat kesenian tersebut, salah satunya teater arena. Seniman senior sekaligus Ketua Lembaga Sertifikasi Kreator Film dan Televisi Embie C. Noer mengapresiasi kembalinya teater arena di Taman Ismail Marzuki (TIM) karena dapat memfasilitasi karya dari seni pertunjukan.
Menurut Embie, teater arena akan lebih sesuai dengan seni pertunjukan Indonesia yang kebanyakan menggunakan panggung arena dengan penonton yang melingkar, bukan panggung proscenium.
"Teater arena sangat mendukung untuk menampilkan karya-karya modern yang sifatnya penontonnya (duduk) melingkar, terbuka. Ini sangat banyak di Indonesia, terutama seni pertunjukan kita yang kebanyakan menggunakan arena," kata Embie di Jakarta, Rabu.
Embie menjelaskan, revitalisasi TIM yang dikelola oleh BUMD PT Jakarta Propertino (JakPro), diharapkan menjadi ajang bagi seniman-seniman nasional untuk menampilkan karya mereka. Dengan peran TIM sebagai barometer kesenian nasional, karya seni yang akan tampil baik musik, teater hingga seni rupa harus dikurasi terlebih dahulu.
"Harus dikurasi, jadi kalau untuk pentas teater, ya teater nomor satu di Indonesia. TIM menjadi barometer seni. Akademis seni seluruh Indonesia punya ajang bergengsi untuk menampilkan karya-karya sampai maestro seni di Indonesia," kata dia.