Lima Pegawai Terpapar Covid-19, Kantor P2P Dinkes Lockdown
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Ilustrasi Covid-19 | Foto: Pixabay
REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Instansi di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, yang karyawannya bertugas melakukan pengendalian penyakit termasuk Covid 19, justru harus di-lockdown. Hal ini menyusul adanya lima karyawan di bagian tersebut yang terpapar Covid 19.
Kantor yang di-lockdown adalah kantor bidang P2P (Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit) Dinas Kesehatan. ''Kebetulan kantornya tidak menjadi satu dengan kantor induk dinas kesehatan. Dengan demikian, kami bisa melakukan lockdown khusus untuk kantor itu saja,'' jelas Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, drg Hanung Wikantono, Kamis (17/6).
Meski demikian dia menyebutkan, lima pegawai yang positif Covid-19 itu tidak sampai dirawat di rumah sakit. ''Hanya mengalami gejala ringan, sehingga hanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing,'' katanya.
Disebutkan, adanya lima pegawai bidang P2P yang terjangkit Covid-19 diketahui setelah ada seorang pegawai yang memeriksakan diri. Dari hasil pemeriksaan swab, diketahui orang tersebut positif Covid-19 sehingga dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada pegawai di gedung itu. ''Ada 20 pegawai yang kami lakukan tes swab. Hasilnya, lima orang positif,'' ujar dia.
Sebelum Dinkes, beberapa karyawan instansi pemerintah Purbalingga lainnya juga terpapar covid. Antara lain, kantor Badan Keuangan Daerah, Dinas Pertanian, dan juga Kantor Inspektorat Kabupaten Purbalingga.
Di Kantor Badan Keuangan Daerah ada sembilan karyawan yang positif, kantor Dinas Pertanian tujuh orang positif, dan kantor Inspektorat ada tiga pegawai yang positif. Seluruh kantor tersebut juga sempat di-lockdown, namun saat ini sudah buka kembali.
Hanung juga menyatakan, jumlah pasien Covid-19 di Purbalingga sejak beberapa waktu terakhir memang terus mengalami peningkatan. Terakhir, dari 164 sampel swab PCR yang dikirim ke RSU dr Margono Soekarjo Purwokerto, ada 85 sampel yang positif Covid-19.
Terkait tren ini, dia meminta warga semakin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. ''Jangan berkerumun dan juga hindari bepergian ke luar daerah, karena dalam kondisi sekarang ini sangat berisiko terjangkit Covid-19,'' katanya.