Kamis 17 Jun 2021 17:15 WIB

Taproot akan Jadi Transformasi Bitcoin

Taproot membuat kontrak pintar lebih murah dan lebih kecil.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Bitcoin. Smart contract Taproot diprediksi akan jadi transformasi bitcoin.
Foto: CFR
Bitcoin. Smart contract Taproot diprediksi akan jadi transformasi bitcoin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan harga bitcoin ke level Rp 570 jutaan atau 40 ribu dolar AS atau naik 23 persen selama sepekan. Hal ini biasanya juga akan diiringi dengan naiknya harga altcoin, seperti Ethereum dan lain-lain.

Salah satu penyebabnya adalah pernyataan para tokoh bisnis yang memiliki aset tersebut.

Baca Juga

Selain itu, kata CEO Indodax Oscar Darmawan, kenaikan harga juga terjadi karena adanya kesepakatan para miners di seluruh dunia soal smart contract dari bitcoin yang disebut Taproot. Hal ini menjadi transformasi pertamanya setelah empat tahun.

Oscar menjelaskan, Taproot akan meningkatkan transaksi dan efisiensi bitcoin. Taproot membuat kontrak pintar lebih murah dan lebih kecil.

Para miners di seluruh dunia telah menyepakati proposal Taproot mengenai smart contract bitcoin, beberapa hari yang lalu. "Taproot yang akan terjadi pada November 2021 nanti akan menjadi momen penting karena membuka peluang luas bagi developer yang tertarik untuk memperluas utilitas bitcoin," kata Oscar, Kamis (18/6).

Setelah nanti berjalannya smart contract bitcoin tersebut, ia menambahkan, tentu akan lebih banyak inovasi-inovasi yang hadir menggunakan bitcoin pada masa mendatang.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement