REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah sejumlah tokoh bisnis memiliki aset kripto disebut akan memicu permintaan dan akan ditiru perusahaan dan tokoh lain.
CEO Indodax Oscar Darmawan mencontohkan, CEO Tudor Investment Corp, Paul Tudor Jones, beberapa waktu yang lalu menyatakan akan menambah jumlah bitcoin yang dia miliki.
Bank sentral Amerika Serikat, The Fed, akan mengumumkan langkah-langkah soal meningkatnya laju inflasi di Amerika Serikat.
Jones mengaku saat ini sudah memiliki bitcoin sekitar satu persen sampai dua persen asetnya. Jones akan menambah bitcoin menjadi lima persen dari total asetnya. Jika kebijakan The Fed akan mengarah pada inflasi yang lebih lama lagi.
Dia telah mengumumkan hal tersebut pada 2020 lalu. Kemudian, harga bitcoin meningkat drastis semenjak itu.
Oscar menilai, Paul Tudor Jones adalah orang yang memercayai bitcoin sebagai nilai lindung inflasi yang baik. Pernyataan Jones tersebut juga bisa berdampak pada permintaan yang tinggi terhadap bitcoin pada masa mendatang.
"Langkah ini kemungkinan akan dilakukan oleh banyak perusahaan atau ditiru oleh orang-orang nantinya," kata Oscar.
Menurut Oscar, inovasi dan transformasi bitcoin seperti ini akan bertambah lagi pada masa mendatang. Hal ini karena bitcoin, salah satu teknologi blockchain, yang terus berkembang dan menghadirkan banyak inovasi untuk menjadi lebih efisien, pintar, transparan, dan lebih aman.
"Harapan kami blockchain dan aset kripto akan dapat hadir lebih dekat dalam keseharian kita dan dapat menjadi solusi yang yang baik dalam kehidupan kita, khususnya soal finansial," ucap Oscar.