REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Honor secara resmi mengumumkan ponsel pintar Honor 50 dan Honor 50 Pro di China akan memiliki Layanan Seluler Google (GMS). Dalam sebuah pernyataan, ponsel telah melalui tinjauan keamanan Google. Perangkat Honor akan memiliki opsi GMS yang telah diinstal sebelumnya pada perangkat yang kompatibel, sesuai dengan model lisensi dan tata kelola Google.
“Konsumen akan dapat merasakan smartphone dan tablet Honor yang dilengkapi dengan GMS,” kata perusahaan itu, dilansir dari The Verge, Kamis (17/6).
Seorang juru bicara mengonfirmasi bahwa perangkat Honor yang dimaksud dalam pernyataan itu termasuk Honor 50 yang baru diumumkan. Perangkat akan tersedia untuk pre order di China pada 2 Juni dan akan datang ke pasar internasional seperti Prancis, Malaysia, meksiko, Rusia, Arab Saudi dan Inggris.
Honor belum dapat mengirimkan aplikasi dan layanan Google, termasuk Google Play Store di ponselnya sejak mantan perusahaan induknya Huawei masuk dalam daftar entitas Amerika Serikat. Masuknya Huawei ke daftar hitam AS inimemaksa Google untuk menarik lisensi Androidnya.
Huawei menjual Honor pada akhir tahun lalu, memungkinkan Honor untuk bekerja dengan Google sekali lagi. Sementara itu, Huawei masih tidak dapat menggunakan perangkat lunak Google. Alhasil, Huawei memposisikan HarmonyOS-nya sendiri sebagai penggantinya.
Laporan tentang kembalinya perangkat lunak Google ke ponsel Honor muncul bulan lalu, setelah perusahaan Twitter Jerman membocorkan berita itu dalam tweet yang sekarang sudah dihapus.
Kembalinya perangkat lunak Google ke ponsel Honor sepertinya tidak akan membuat banyak perbedaan di China, di mana ponsel biasanya dikirimkan tanpa Play Store. Tetapi ketidakhadiran mereka telah membuat ponsel Honor dan Huawei cukup sulit untuk direkomendasikan di tempat lain. Ketika Honor 50 akhirnya dirilis di Barat, itu semua bisa berubah.