Kamis 17 Jun 2021 17:54 WIB

Mercedes Berharap Kembali Dominan di GP Prancis

Akhir pekan ini Mercedes tampil buruk di Monako dan Azerbaijan.

Pembalap Mercedes Valtteri Bottas dari Finlandia.
Foto: AP/Manu Fernandez
Pembalap Mercedes Valtteri Bottas dari Finlandia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mercedes berharap kembali tampil dominan tanpa menemui drama di Grand Prix Prancis akhir pekan ini setelah tampil buruk di dua sirkuit jalan raya di Monako dan Azerbaijan. Sirkuit Paul Ricard, yang terletak di dataran tinggi di atas pesisir Mediterania di Selatan Prancis, jarang menyajikan drama sejak kembali ke kalender Formula 1 pada 2018 setelah absen 28 tahun.

Tujuh kali juara dunia Lewis Hamilton menang dari pole pada 2018 dan 2019, di saat balapan tahun lalu batal karena pandemi. Hattrick akan sangat membantu sang pebalap Mercedes untuk mengambil alih pimpinan klasemen pebalap dari sang rival Max Verstappen dari tim Red Bull.

Baca Juga

Hamilton memimpin setiap lap pada 2019 kemudian Mercedes merayakan finis 1-2 untuk ke-50 kalinya. Namun, sang pebalap Britania mencetak hanya tujuh poin dari dua balapan terakhir, P7 di Monako dan P15 di Baku menyusul kesalahan langka ketika restart.

Ia tertinggal empat poin dari Verstappen, yang mengalami pecah ban di Baku, setelah enam balapan. Rekan satu tim Hamilton, Valtteri Bottas gagal mencetak poin di kedua balapan, salah satunya ketika kru tim Mercedes gagal melepas ban kanan depan mobil sang pebalap Finlandia ketika pitstop di Monako.

Wheelnut yang bermasalah itu akhirnya baru bisa dilepas setelah 43 jam sejak pitstop tersebut. Bottas, yang kontraknya selesai akhir tahun ini dan masa depan yang belum jelas di tim, membutuhkan hasil yang baik.

"Kami kalah di dua sirkuit jalanan yang tidak cocok dengan mobil kami, dua sirkuit yang kami tahu akan menyulitkan kami, dan kami kecewa kehilangan finis podium dan kemenangan gara-gara kesalahan kami sendiri," kata bos tim Mercedes Toto Wolff, dikutip Kamis (17/6).

"Grand Prix Prancis berarti kita kembali ke sirkuit yang lebih tradisional dan semoga, lebih menguntungkan kami," lanjut Wolf.

Mercedes selalu memimpin catatan waktu latihan di dua balapan terakhir di Le Castellet dan mengunci dua posisi start baris terdepan. Prancis juga menjadi awal dari triple header, tiga balapan beruntun, pertama musim ini, sebelum dua seri di Red Bull Ring, Austria.

Verstappen, yang sudah dua kali memenangi balapan musim ini. Tentunya ia akan berusaha menahan gempuran Mercedes ditambah dukungan moral kemenangan rekan satu timnya, Sergio Perez di Baku.

"Saya merasa baik tapi saya yakin Mercedes akan sangat kuat di trek 'normal' lagi," kata Verstappen.

Sementara pebalap Ferrari Charles Leclerc akan mengincar pole position ketiga secara beruntun. Balapan akhir pekan ini akan menyoroti kontroversi sayap belakang lentur ketika FIA akan memperkenalkan uji fleksibilitas baru untuk memastikan tim mematuhi regulasi setiap waktu.

Kemudian protokol revisi soal pemanasan dan tekanan ban akan diperkenalkan setelah dua insiden ban bocor di Baku, setelah Pirelli mengindikasikan kedua kejadian yang menimpa Lance Stroll dan Verstappen itu disebabkan oleh bagaimana tim menjalankan ban ketika balapan. Pebalap Australia Daniel Ricciardo juga akan melanjutkan adaptasinya dengan McLaren di trek yang lebih familier.

"Saya tidak percaya saya akan mengatakan ini, tapi bersemangat menuju Le Castelle," kata Ricciardo setelah mengalami kecelakaan di kualifikasi GP Azerbaijan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement