Kamis 17 Jun 2021 18:10 WIB

Kementan Dorong Pengembangan Industri Pengolahan Porang

Indonesia negara subur dan memiliki kecocokan untuk mengembangkan budidaya porang

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Mentan Syahrul Yasin Limpo meninjau pabrik pengolahan porang di Kabupaten Madiun, Kamis (17/6).
Foto: dok. Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo meninjau pabrik pengolahan porang di Kabupaten Madiun, Kamis (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong adanya pengembangan dari industri pengolahan komoditas porang semakin. Terutama industri olahan yang siap melakukan ekspor ke seluruh pasar mancanegara.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, Indonesia adalah negara subur dan memiliki kecocokan untuk mengembangkan budidaya porang. "Saya berharap semua orang di dunia ini tahu bahwa Porang itu asalnya dari Indonesia. Tentu saya juga mendorong semua pihak dengan kekuatan pertanian yang semakin maju, mandiri dan modern ini mampu menghasilkan porang yang berkualitas," ujar Syahrul dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (17/6).

Baca Juga

Syahrul menilai, perusahaan pengolahan porang harus mendapatkan dukungan. Hal ini sesuai dengan pesan dan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar ada perhatian khusus terhadap perkembangan komoditas porang dan sarang burung walet.

"Kementan baru menangani porang tahun 2020. Porang memang sudah ada walet juga sudah ada tapi belum dalam intervensi secara khusus. Dan hari ini kita akan intervensi," katanya.

Ia menyampaikan, Kementan terus mendorong budidaya porang dengan melepas varietas unggul Madiun1 yang memiliki keunggulan cepat panen dan hasil yang berkualitas. Tercatat, luas tanam tahun 2021 khusus untuk Kabupaten Madiun mencapai 752 hektare dan akan ditambah menjadi 800 hektare pada tahun 2022 mendatang.

Di lokasi yang sama, Anggota Komisi IV DPR RI, Ema Umiyyatul Chusnah mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian (Kementan) yang terus mempersiapkan bibit porang unggul untuk kebutuhan industri berkualitas. Karena itu, ia mendorong budidaya tanaman porang di Provinsi Jawa Timur semakin menggeliat.

"Porang sangat luar biasa. Nilainya juga luar biasa. Apalagi porang ini bisa ditanam di segala situasi, baik yang banyak pohon (dataran tinggi) maupun dataran rendah. Jadi memang sangat luar biasa. Saya juga melihat dari Balitbangtan sudah berupaya menyediakan bibit porang yang lebih cepat panen. Dan ini harus kita apresiasi," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement