REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) tidak hanya mencatat kinerja positif dengan laba bersih tahun 2020. Selama pandemi Covid-19, Pertamina Group juga terus memperkuat empat pilar program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui berbagai inovasi sosial dan memperluas jangkauan penerima manfaat program.
Hal tersebut merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam penerapan nilai Environment, Social and Governance (ESG) dalam rangka mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Delevopment Goals (SDG’s) terutama di poin 3, 4, 7 dan 8 yaitu untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan, memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas, memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pjs Senior Vice Presiden Corporate Communications and Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, inovasi sosial melalui program TJSL Pertamina sepanjang 2020 itu tersebar dalam beberapa kegiatan yang mencakup Pertamina Sehat, Pertamina Hijau, Pertamina Berdikari, Pertamina Cerdas dan Creating Shared Values (CSV). Program tersebut disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung awal pekan ini Senin (14/6) lalu, kepada Pemerintah sebagai Pemegang Saham.
Untuk Pertamina Sehat, Pertamina telah memberikan dampak kepada lebih dari 900 orang penerima manfaat. Selain itu, ribuan balita dan ibu hamil terpantau kesehatan dan tumbuh kembangnya, ribuan orang terberdayakan hingga peluang kerja bagi penyandang disabilitas (difable).
“Program Pertamina Sehat juga telah memberikan peluang kerja bagi 26 difabel dengan omzet wirausaha per tahun sekitar Rp 165 juta sekaligus dapat menghemat biaya pengobatan senilai Rp. 15 juta per tahun,” ungkap Fajriyah seperti dalam siaran persnya, Kamis (17/6).
Fajriyah menambahkan, pada Pertamina Hijau yang bertujuan untuk penyelamatan lingkungan hidup, Pertamina Group telah melestarikan ribuan flora dan fauna, sedimentasi baru dan penyelamatan lahan dari kebakaran, pemanfaatan hutan dan penanaman pohon mangrove.
“Dari lingkungan, Pertamina mampu menurunkan penyerapan karbon 362,876 kilogram CO2 dengan memberikan dampak ekonomi dengan pendapatan kelompok per tahun sebesar Rp. 1,2 miliar dari ribuan penerima manfaat,” imbuhnya.