REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Meningkatnya kasus positif Covid-19 yang melanda sejumlah wilayah, termasuk DKI Jakarta patut diwaspadai.
Perlindungan terhadap anak-anak tetap harus tetap diprioritaskan. Upaya tersebut hendaknya dilaksanakan secara bersama-sama umara (pemerintah), ulama, dan seluruh umat yang bermukim di negara ini.
Hal ini disampaikan Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI Pusat, KH Dr Muhammad Zaitun Rasmin, kepada Republika.co.id, Kamis (17/6).
Ustadz Zaitun menyatakan, anak-anak di bawah umur merupakan kelompok yang rentan terdampak dari munculnya Covid-19 maupun setiap wabah yang melanda, sehingga mereka harus dilindungi.
Salah satu upaya perlindungan kepada anak-anak yang dapat dilakukan adalah dengan menunda rencana RTM (pembelajaran tatap muka) atau KBM (kegiatan belajar mengajar) daring bagi mereka.
Dia mengakui, rencana tatap muka berangkat dari kegelisahan bahwa PTM jauh lebih bagus daripada KBM daring.
Apalagi selama hampir 1, 5 tahun terakhir, kata dia, anak-anak sangat kesulitan menimba ilmu yang diberikan melalui Zoom oleh para guru mereka, karena kendala-kendala teknis, seperti tidak lemahnya signal, hingga tidak adanya paketan internet pada ponsel yang dipakai anak-anak.
Selain itu, banyak orangtua juga mengeluhkan kalau mereka sangat direpotkan dengan adanya KBM daring bagi anak-anak mereka. “Rencana tersebut di satu sisi memang patut diapresiasi,” kata dia.
Namun demikian, menurut Ustadz Zaitun, untuk sementara rencana bagus tersebut perlu ditunda pelaksanaannya, sampai jumlah kasus Covid-19 menurun secara signifikan.
“Jika wabah ini dapat diatasi dengan baik dan jumlah kasusnya berkurang banyak, kita semua akan mendukung penuh kebijakan Mas Nadiem. Penundaan ini terpaksa perlu dilakukan untuk melindungi anak-anak kita,” kata mantan dosen Islamic University of Tokyo tersebut.
Selanjutnya, menurut Ustadz Zaitun, para orangtua di rumah hendaknya terus memberikan motivasi kepada anak-anak mereka, untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes) selama wabah yang telah disosialisasikan oleh pemerintah.
“Anak-anak tetap dibimbing untuk selalu memakai masker ataupun face-shield selama berada di luar rumah, menjaga jarak ataupun tidak bersentuhan fisik dengan teman-temannya maupun orang lain, serta mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setiap masuk rumah, dan hendaknya tetap memakai masker ketika ber-selfie di sekitar orang lain yang bukan serumah dengan mereka,” jelas Zaitun Rasmin menirukan standar prokes yang ditetapkan pemerintah.
Dia juga mengajak seluruh umat, ulama, dan umara (pemerintah) agar terus meningkatkan doa agar wabah Covid-19 ini dapat segera diatasi dengan baik serta cepat berakhir.
“Banyak orang berpikir bahwa wabah ini masih berlangsung lama, namun kita sebagai umat beragama diharapkan tetap optimis, bahwa dengan ikhtiar dan doa, insya Allah wabah ini bisa berakhir,” harap Zaitun Rasmin.