REPUBLIKA.CO.ID, RABAT – Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan Perdana Menteri Maroko Saad-Eddine El Othmani pada Rabu (16/6). Perjuangan Palestina menjadi topik utama yang mereka bicarakan.
Haniyeh menyampaikan terima kasih kepada El Othmani karena telah mengundang dia ke negaranya. Hal itu, kata Haniyeh, mencerminkan kedalaman hubungan antara Maroko dan Palestina serta rakyat kedua negara. “Saya berharap kunjungan ini akan membawa hasil yang diinginkan dan diharapkan dari negara saudara, Maroko,” ujar Haniyeh, dikutip laman Middle East Monitor.
Pada kesempatan itu, Haniyeh turut menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan rakyat Maroko saat Hamas terlibat pertempuran selama 11 hari dengan Israel bulan lalu. Terkait hal itu, dia mengutip aksi solidaritas dan dukungan yang digelar di jalan-jalan Maroko.
Sementara El Othmani mengatakan Maroko memandang masalah Palestina dalam posisi yang sama dengan Sahara Barat. “Ini (masalah Palestina) memiliki tempat yang sangat penting bagi semua orang Maroko, termasuk raja, pemerintah, rakyat,” ujarnya.
Maroko adalah satu dari empat negara yang melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel tahun lalu. Tiga negara lainnya adalah Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Sudan. Proses normalisasi empat negara tersebut dengan Tel Aviv dimediasi oleh pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump.