REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dwi Arianto, Alumni Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
إِنَّ اْلحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِناَ. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضَلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَا دِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَياَعِبَادَ اللهِ. أُصِيْكُمْ وَإَيّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ
Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimani wa Rahimakumullah
Puji dan syukur kehadirat Allah swt yang senantiasa memberikan seluruh nikmatnya kepada kita semua, yang mustahil kita bisa menghitungnya. Dengan kenikmatan tersebut kita dapat menjalan perintah dan menjauhi laranga-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah dan limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.
Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimani wa Rahimakumullah
Allah swt berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Al-Balad ayat 8-10:
أَلَمۡ نَجۡعَل لَّهُۥ عَيۡنَيۡنِ ,وَلِسَانٗا وَشَفَتَيۡنِ ,وَهَدَيۡنَٰهُ ٱلنَّجۡدَيۡنِ
Artinya: “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan” (Al-Balad [90]: 8-10).
Melalui ayat ini kita dapat melihat kisah Fudhoil bengis ketika membaca ayat ini. Betapa tidak, dia menangis dikarenakan nikmat Allah swt yang sungguh besar, yaitu nikmat penglihatan yang dapat digunakan untuk memandang keindahan ciptaan Allah swt. Nikmat lisan dan bibir yang dapat digunakan berbicara, berinteraksi dalam kehidupan sosial.