Jumat 18 Jun 2021 05:30 WIB

Fakta Kandungan Kafein dalam Teh Hijau dan Kopi

Banyak orang yang mengkonsumsi kafein setiap harinya.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Banyak orang yang mengkonsumsi kafein setiap harinya.
Foto: Pixabay
Banyak orang yang mengkonsumsi kafein setiap harinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang yang mengkonsumsi kafein setiap harinya. Baik kopi atau teh seringkali menjadi menjadi pilihan untuk memulai hari.

Selama ini, ada banyak penelitian yang membahas  tentang potensi efek negatif kafein. Namun, di saat bersamaan ada studi yang juga menunjukkan dampak positif dari sejumlah minuman kafein tertentu.

Baca Juga

Beberapa orang menemukan bahwa kopi membuat mereka rentan merasa gelisah. Karena itu, tak sedikit yang beralih ke teh hijau untuk tetap mendapatkan manfaat kafein dalam minuman.

Meski demikian, terdapat pertanyaan seberapa besar perbedaan kandungan kafein dalam kopi dibandingkan teh hijau? Dilansir Mashed, Kamis (17/6), teh hijau biasanya mengandung lebih sedikit kafein dibanding teh berkafein lainnya, seperti black tea dan oolong, tetapi masih sangat bervariasi.

Menurut The Spruce Eats, teh hijau dapat mengandung 12 mg kafein hingga 75 mg kafein, atau bahkan lebih untuk beberapa jenis teh hijau matcha dan teh hijau bubuk lainnya. Hal ini didasarkan pada bagaimana teh itu diseduh, jenis teh hijaunya, serta apakah ini dicampur atau tidak, dan sejumlah faktor lainnya.

Secangkir teh hijau biasanya mengandung sekitar 25 miligram kafein per porsi 8 ons. Dibandingkan dengan minuman berkafein lainnya, ini adalah jumlah yang cukup rendah, tetapi masih bertentangan dengan mitos yang mengatakan bahwa teh hijau mengandung sedikit atau tanpa kafein.

Sementara, di dalam kopi biasa, kandungan kafein tergantung dari bagaimana minuman ini dibuat. Kopi yang diseduh biasanya mengandung sekitar 96 miligram kafein per porsi delapan ons (sekitar satu cangkir).

Satu suntikan espresso (sekitar satu ons) biasanya mengandung sekitar 64 miligram, sedangkan delapan ons kopi instan yang diseduh mengandung sekitar 62 miligram. Jika Anda membuang beberapa cangkir kopi yang diseduh sehari, kemungkinan Anda mengonsumsi lebih dari 200 miligram kafein.

Ini jelas jauh lebih tinggi daripada jumlah kafein yang ditemukan dalam secangkir teh hijau biasa. Karena itu, jika Anda mencoba membatasi asupan kafein, mungkin ide yang baik untuk menukar cangkir kopi kedua atau ketiga dengan secangkir kopi dengan teh hijau.

Meski demikian, ada perbedaan yang mungkin dirasakan saat menhgkonsumsi kafein dari teh hjiau dibanding kopi. Menurut sebuah penelitian di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, L-theanine, asam amino yang secara alami ada dalam teh, diketahui mempengaruhi otak, meningkatkan perasaan tenang dan waspada.

Studi tersebut juga mengukur efek pada aktivitas gelombang otak pada peserta. Diketahui, bahwa ini memberikan jumlah L-theanine yang sama kepada peserta yang ditemukan dalam satu porsi teh hijau. Orang-orang yang mengonsumsi L-theanine memiliki lebih banyak aktivitas gelombang otak alfa, yang menunjukkan keadaan mental yang tenang dan waspada.

Ada banyak manfaat kesehatan yang bisa ditemukan di kopi dan teh hijau. Menurut Harvard Health Publishing, konsumsi kopi dalam jumlah sedang telah terbukti berpotensi mengurangi risiko diabetes tipe 2, kanker rahim dan hati, dan penyakit Alzheimer.  Selain itu, penelitian pada 2015 yang diterbitkan dalam Circulation, juga menunjukkan bahwa kedua minuman ini berpotensi mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular atau neurologis.

Senyawa utama dalam teh hijau yang paling terkait dengan pencegahan penyakit adalah Epigallocatechin-3-gallate (EGCG), yang telah dipelajari untuk kemungkinan efek perlindungannya terhadap penyakit jantung dan kanker (melalui NCCIH). Konsumsi teh hijau  disebut berhubungan dengan penurunan risiko stroke, diabetes, dan depresi secara signifikan, serta peningkatan kadar glukosa, kolesterol, obesitas perut, dan tekanan darah.

Baik kopi maupun teh hijau memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan manusia. Dengan demikian, Anda merasa sedikit lebih baik tentang secangkir minuman ini di pagi hari karena tak hanya membuat tubuh terasa lebih berenergi dan terhindar dari kantuk, namun ada banyak manfaat kesehatan  yang terkandung di dalamnya.

Meski kopi maupun teh hijau aman dan sehat, namun ada batasan dalam konsumsinya. Teh hijau diketahui memikiki EGCG atau juga dikenal sebagai katekin dan tanin dalam jumlah tinggi.

“Terlalu banyak tanin dari teh hijau dapat mengurangi penyerapan zat besi dalam tubuh Anda dan menyebabkan kekurangan zat besi," ujar ahli gizi Byrdie Jennifer Maeng.

Dalam satu contoh, seorang gadis 16 tahun minum terlalu banyak teh hijau dan mulai mengalami kondisi yang dikenal sebagai hepatotoksisitas herbal, yang terjadi ketika terlalu banyak herbal atau suplemen yang tertelan, sehingga menyebabkan hepatitis yang diinduksi racun. Sementara, meski belum ada masalah terkait kopi secara khusus, konsumsi terlalu banyak kafein dari kopi bukanlah hal yang baik.

Menurut Mayo Clinic, orang dewasa dapat dengan aman mengonsumsi sekitar 400 miligram kafein setiap hari. Satu hal yang harus dihindari adalah kafein bubuk, yang  dapat menyebabkan masalah kesehatan serius dan mungkin kematian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement