Kamis 17 Jun 2021 23:46 WIB

Atasi Sampah, PDU di Kota Cirebon Segera Beroperasi

Target kuartal keempat, perwali untuk pengolahan sampah di PDU Cirebon sudah selesai

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Asap pembakaran sampah menyelimuti rel KA di Cangkring, Kota Cirebon. Pusat Daur Ulang (PDU) di Kota Cirebon segera beroperasi tahun ini. Keberadaan fasilitas itu cukup membantu dalam mengatasi persoalan sampah di Kota Cirebon.
Foto: Foto Humas Daop 3 Cirebon
Asap pembakaran sampah menyelimuti rel KA di Cangkring, Kota Cirebon. Pusat Daur Ulang (PDU) di Kota Cirebon segera beroperasi tahun ini. Keberadaan fasilitas itu cukup membantu dalam mengatasi persoalan sampah di Kota Cirebon.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pusat Daur Ulang (PDU) di Kota Cirebon segera beroperasi tahun ini. Keberadaan fasilitas itu cukup membantu dalam mengatasi persoalan sampah di Kota Cirebon.

"Selama ini terkendala karena perwali (untuk pengolahan sampah di PDU) belum ada," kata Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, saat meninjau PDU di Dukuh Semar, Kota Cirebon, Kamis (17/6).

PDU sampah merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). PDU mampu mengolah sampah hingga 10 ton perhari. Walaupun volume sampah di Kota Cirebon mencapai 300 ton per hari, namun keberadaan PDU bisa membantu mengatasi permasalahan sampah yang ada di Kota Cirebon.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Cirebon, Kadini, menjelaskan, target Kuartal keempat ini perwali untuk pengolahan sampah di PDU sudah selesai. Pihaknya akan menampung sampah dari bank-bank sampah yang ada di sejumlah RW di Kota Cirebon. 

Sampah-sampah plastik selanjutnya akan diolah menjadi biji plastik, plastik press dan lainnya. Ada pihak ketiga yang akan menampung hasil pengolahan plasti tersebut. Sedangkan untuk sampah yang berasal pasar tradisional, akan diolah menjadi makanan maggot.

"Itu sih kita bagikan gratis. Diserahkan kepada yang mau," tutur Kadini.

Keberadaan PDU, lanjut Kadini, bisa mengurangi sampah yang masuk ke TPA Argasunya. Dia menyatakan, umur TPA terbatas sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi sampah yang masuk ke TPA. Caranya, bisa dengan membuat bank sampah di setiap RW, selanjutnya sampah-sampah plastik dikirim ke PDU untuk diolah.

"Kita tahu sampah plastik itu sangat sulit diolah dan terurai," cetus Kadini.

Kadini menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan biaya operasional. Seperti untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) serta untuk membayar tenaga kerja.

"Kalau Perwali-nya sudah ada, bisa segera beroperasi," tandas Kadini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement