REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP, Hendrawan Supratikno, tak ambil pusing soal hasil survei yang menyoroti peluang Puan Maharani dan Ganjar Pranowo di pilpres 2024. Menurutnya hal tersebut merupakan ranah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Soal-soal lainnya, kami tidak ambil pusing atau bukan fokus kami saat ini. Itu wilayah kewenangan ketum," kata Hendrawan kepada Republika, Kamis (17/6).
Hendrawan mengatakan, saat ini partainya lebih memikirkan pandemi dan pemulihan ekonomi akibat covid-19. "Kami lebih memikirkan pandemi dan pemulihan ekonomi daripada hasil survey lembaga dalam industri politik," ungkapnya.
Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru bertajuk '3 King/Queen Maker Pilpres 2024'. Megawati menjadi salah satu king/queen maker Pilpres 2024 selain Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Logis sekali karena yang disebut Ketum tiga partai terbesar," ujarnya.
Sebelumnya Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menganalisa jika Megawati memilih Puan yang maju sebagai capres dalam pilpres, maka PDIP berisiko akan dikalahkan dengan capres potensial lain. Sebab berdasarkan survei terbaru lembaganya di bulan Juni 2021, elektabilitas Puan baru di angka 2 persen.
"Hal ini bisa berubah kalau H-1 tahun, kurang lebih Januari Februari 2023, kalau kemudian elektabilitas Puan Maharani di atas 25 persen maka kondisinya bisa berubah, artinya Mbak Puan punya peluang untuk menjadi capres yang kuat yang diusung PDIP," ujarnya.
Sebaliknya, PDIP berpeluang mencetak hattrick sebagai partai pemenang pemilu tiga kali berturut-turut jika mengusung Ganjar. Hal tersebut lantaran tingkat elektabilitas Ganjar yang jauh lebih besar yaitu 15,5 persen ketimbang Puan yang hanya 2 persen.
"Per hari ini (Juni 2021) Ganjar hanya kalah dibanding Prabowo bersaing dengan Anies," kata dia.