Jumat 18 Jun 2021 09:20 WIB

China Berhasil Ubah Bijih Besi Jadi Komoditas Paling Volatil

Harga bijih besi dunia naik lebih dari dua kali lipat selama setahun terakhir.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Produk baja. (ilustrasi)
Foto: .
Produk baja. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Bijih besi, salah satu komoditas terpanas di hari-hari awal reli bahan mentah, kini telah menjadi komoditas yang paling fluktuatif seiring kenaikan dan penurunan harga. Dalam waktu satu bulan, bijih besi yang menjadi bahan bakar industri baja besar China melonjak ke rekor tertinggi.

Perputarannya dalam 30 hari terakhir menandai mineral tersebut sebagai yang paling fluktuatif dari dua lusin komoditas yang paling banyak diperdagangkan di seluruh dunia. Bijih besi sebagian besar diterpa oleh kebingungan tentang bagaimana kebijakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dari pabrik baja di konsumen utama China.

Baca Juga

"China ingin memangkas produksi baja tetapi mengendalikan harga, dan mengurangi investasi tetapi mempertahankan lapangan kerja," kata Tomas Gutierrez, seorang analis di Kallanish Commodities Ltd. 

“Ketika kebijakan bergeser untuk menjaga keseimbangan yang diinginkan antara tujuan-tujuan ini, prospek baja akan membaik atau memburuk,” ujarnya menambahkan seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (18/6).