REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh muda Pulau Madura, Ustaz Nur Fauzi membenarkan adanya lonjakan angka kematian dalam beberapa hari terakhir ini di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Menurut dia, melonjaknya angka tersebut disinyalir adanya Covid-19 varian baru.
"Meningkatnya angka kematian yang disinyalir adanya covid varian baru di Bangkalan kota, Klampis, Gegger, dan Aros apa benar adanya. Terlepas dari meninggal karena covid atau bukan," ujar Ustaz Nur Fauzi kepada Republika.co.id, Jum’at (18/6).
Karena itu, dia pun menyarankan kepada pemerintah untuk menfokuskan penanganan Covid-19 di empat kecamatan tersebut, seperti melakukan sosialisasi protokol kesehatan maupun memberikan subsidi vitamin untuk masyarakat. “Sekadar masukan, lonjakan covid varian baru itu hanya di empat kecamatan itu, alangkah bijaknya pemerintah hanya berfokus di empat kecamatan di Bangkalan itu,” ucapnya.
Dosen STAI Syaichona Cholil Bangkalan ini menjelaskan, adanya penyekatan tes swab di Surabaya bagi pelalu lintas Suramadu juga sangat mencekik arus ekonomi bawah masyarakat Madura yang sehari-hari mencari nafkah ke Surabaya. “Secara psikologis, penyekatan malah akan membuat masyarakat semakin risau. Secara praktis, juga tidak efektif. Karena kejadiannya di empat kecamatan yang di tracing malah di Suramadu,” kata Ustaz Fauzi.
Karena itu, menurut dia, semua pihak mesti menakar ulang kebijakan pemerintah yang melakukan tes swab bagi pengguna jalan jalur Suramadu. Dia pun mengimbau kepada masyarakat Madura untuk tetap tenang dan selalu mematuhi protokol kesehatan.
“Masyarakat Madura tetap tenang, patuhi prokes. Dan tentu banyak berdoa kepada Allah semoga Corona ini segera berakhir,” jelas Wakil Sekretaris MUI Jawa Timur ini.