Jumat 18 Jun 2021 12:21 WIB

Sejarah Hari Ini: Kecelakaan Udara Terburuk di Inggris

Pada 18 Juni 1972 kecelakaan pesawat terburuk menimpa pesawat rute London-Brussels

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pada 18 Juni 1972 kecelakaan pesawat terburuk menimpa pesawat rute London-Brussels. Ilustrasi.
Foto: BOEING.COM
Pada 18 Juni 1972 kecelakaan pesawat terburuk menimpa pesawat rute London-Brussels. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Pada 18 Juni 1972, kecelakaan pesawat terburuk pada maskapai Inggris menewaskan semua orang berjumlah 118. Penerbangan dari London Heathrow ke Brussels jatuh beberapa menit setelah lepas landas.

Pesawat pada maskapai British European Airways (BEA) jatuh di sebuah lapangan di Staines. Pesawat hilang kontak dari pusat kota hanya beberapa ratus meter. Peristiwa ini adalah bencana terburuk dalam sejarah penerbangan Inggris saat itu.

Baca Juga

Jet Trident meninggalkan Heathrow pada pukul 17.08 dan hanya berjarak 4,8 km dari bandara. Saksi mata mengatakan pesawat itu jatuh dari langit. Maskapai mengatakan pihaknya tidak menahu apa yang menyebabkan penerbangan BE548 jatuh. Namun ketua BEA Henry Marking menyebut tidak ada alasan untuk mencurigai adanya sabotase.

Saksi mata mengatakan pesawat bermesin tiga itu pecah menjadi dua saat jatuh. Badan pesawat menabrak pepohonan yang berbatasan dengan waduk dan bagian ekornya mendarat sejauh 50 yard (45,7 meter).

"Saya mendengar pesawat berputar-putar di atas dan ada suara gemuruh seolah-olah mesin mati, kemudian ada bunyi seperti guntur," kata Adrian Bailey (15 tahun) dikutip laman BBC History, Jumat (18/6).

Tim penyelamat sempat menarik dua orang hidup-hidup dari puing-puing pesawat. Mereka adalah seorang gadis muda, yang nahas meninggal di tempat kejadian, dan seorang pengusaha Dublin yang dibawa ke rumah sakit setempat tapi dia meninggal beberapa jam kemudian.

Pendeta Katolik bandara Heathrow Pastor Peter Knott mencapai lokasi kecelakaan dalam waktu 10 menit dan mengatakan itu adalah tempat kehancuran total. "Ada kekacauan di dalam pesawat sepertinya semua orang terbunuh seketika," katanya.

Penyelidikan oleh Cabang Investigasi Kecelakaan Udara membeberkan bahwa kesalahan kecepatan telah menyebabkan pesawat mogok. Pesawat tersebut dikatakan tidak pada ketinggian yang cukup bagi kru untuk mendapatkan kembali kendalinya.

Pemeriksaan post mortem pada pilot Stanley Key menemukan bahwa dia menderita kondisi jantung yang mungkin menyebabkannya sakit sesaat sebelum kecelakaan. Penyelidikan menyimpulkan ini telah merusak penilaian kapten yang menyebabkan dia membuat kesalahan fatal yang tidak diketahui oleh kru lain sampai terlambat. Kecelakaan ini tetap menjadi kecelakaan udara terburuk di Inggris sampai Desember 1988 ketika sebuah jet Pan Am dibom di atas Lockerbie.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement