Jumat 18 Jun 2021 14:24 WIB

Tingkat Keterisian Tempat Tidur Isolasi di DKI 84 Persen

Keterisian tempat tidur di ruang ICU di Jakarta kini meningkat menjadi 74 persen.

Rep: Flori Anastasia Sidebang/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia.
Foto: Dok Dinkes DKI
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat terjadi peningkatan di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19. Pada Kamis (17/6), tempat tidur isolasi yang tersedia di ratusan rumah sakit telah terpakai sebesar 84 persen.

"Hingga 17 Juni, total tempat tidur yang disiapkan pada 139 RS yang merawat Covid-19 di Jakarta sebanyak 8.524 tempat tidur isolasi yang saat ini terisi 84 persen," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI, Dwi Oktavia dalam keterangan tertulis resminya, Kamis.

Sementara itu, sambung dia, keterisian tempat tidur di ruang ICU juga kini meningkat menjadi 74 persen. Total ada sebanya 1.186 tempat tidur ICU yang disediakan.

Dwi menuturkan, Pemprov DKI Jakarta juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam menangani lonjakan kasus Covid-19 yang sedang terjadi. Salah satunya dengan menyiapkan fasilitas isolasi mandiri terkendali yang tersebar di sejumlah wilayah, seperti penggunaan GOR dan rusun.

Dwi mengimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada terhadap mutasi virus baru yang lebih mudah menular dan menimbulkan gejala yang lebih berat. Dia menuturkan, DKI Jakarta secara aktif melakukan pemeriksaan sampel whole genome sequencing (WGS).

Dia menyampaikan, Dinkes DKI sudah mengirim 980 total keseluruhan sampel terduga mutasi virus. Dari jumlah tersebut, jelas dia, 33 di antaranya merupakan VoC.

"Kami sudah menerima data 33 VoC dari Kemenkes. Dari data tersebut, kami identifikasi bahwa 25 kasus berasal dari orang yang habis perjalanan luar negeri, tiga kasus transmisi lokal di luar Jakarta karena bukan domisili Jakarta hanya saja melakukan pemeriksaan di Jakarta. Lalu, ada lima kasus yang transmisi lokal di Jakarta dan kelimanya varian Delta," ungkap Dwi.

Adapun rincian 33 VoC tersebut, yakni 12 varian Alpha (B.117), tiga varian Beta (B.1.351), serta 18 varian Delta (B.1617.2). "Pada setiap bertemu VoC, kami langsung mengidentifikasi kasus impor atau transmisi lokal. Jika transmisi lokal, maka kami lakukan tracing masif di komunitas dan tempat kerja," jelasnya.

Sebelumnya, Dinkes DKI menyampaikan, penambahan kasus harian Covid-19 di Ibu Kota pada Kamis (17/6), menembus angka 4.144 kasus. Hal ini hampir mendekati angka tertinggi yang pernah terjadi pada 7 Februari 2021, yakni mencapai 4.213 kasus dalam sehari.

Dwi menjelaskan, distribusi 4.144 kasus positif hari ini paling banyak ditemukan di wilayah Jakarta Timur sebesar 1.370 kasus. Kemudian disusul Jakarta Selatan sebanyak 932 kasus, Jakarta Barat 824 kasus, Jakarta Utara 523 kasus, dan Jakarta Pusat 490 kasus.

Sedangkan kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Cengkareng sebesar 205 kasus, Duren Sawit 189 kasus, Cipayung 177 kasus, dan Jagakarsa 172 kasus.

Dwi juga menyampaikan, tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun meningkat. Dari 4.144 kasus positif hari ini, jelas dia, 661 kasus atau 16 persen adalah anak usia 0-18 tahun, yang mana 144 kasus di antaranya adalah balita. "Untuk itu, kami mengingatkan warga untuk menghindari keluar rumah membawa anak-anak," tutur Dwi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement