Jumat 18 Jun 2021 15:44 WIB

Korsel Campur Vaksin AstraZeneca dan Pfizer

Hal ini dilakukan karena penundaan pengiriman oleh COVAX.

Korsel Campur Vaksin AstraZeneca dan Pfizer. Seorang perawat bersiap untuk memberikan dosis vaksin AstraZeneca COVID-19 di pusat perawatan kesehatan di Seoul pada hari Jumat, 26 Februari 2021. Korea Selatan pada hari Jumat memberikan suntikan vaksin virus corona pertama yang tersedia kepada orang-orang di fasilitas perawatan jangka panjang.
Foto: Jung Yeon-je / Pool via AP
Korsel Campur Vaksin AstraZeneca dan Pfizer. Seorang perawat bersiap untuk memberikan dosis vaksin AstraZeneca COVID-19 di pusat perawatan kesehatan di Seoul pada hari Jumat, 26 Februari 2021. Korea Selatan pada hari Jumat memberikan suntikan vaksin virus corona pertama yang tersedia kepada orang-orang di fasilitas perawatan jangka panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sekitar 760 ribu warga Korea Selatan (Korsel) yang telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 AstraZeneca Plc akan ditawari vaksin Pfizer Inc sebagai suntikan kedua. Hal ini dilakukan karena penundaan pengiriman oleh skema pembagian vaksin global COVAX.

Beberapa negara, termasuk Kanada dan Spanyol, menyetujui pencampuran dosis tersebut terutama karena kekhawatiran tentang pembekuan darah yang jarang dan berpotensi fatal terkait dengan vaksin AstraZeneca. Sebuah penelitian di Spanyol menemukan memberikan dosis suntikan Pfizer kepada orang yang telah menerima vaksin AstraZeneca sangat aman dan efektif.

Baca Juga

Sekitar 835 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari COVAX dijadwalkan tiba pada akhir Juni. Vaksin ini rencananya akan digunakan terutama sebagai suntikan kedua untuk sekitar 760 ribu pekerja kesehatan dan garis depan yang telah menerima dosis pertama mereka pada April.

Pengiriman ditunda hingga Juli atau lebih lambat, sementara negara tersebut menggunakan cadangan AstraZeneca yang tersedia untuk memenuhi partisipasi yang lebih kuat. Lebih dari 27 persen dari 52 juta populasi Korsel telah diinokulasi dengan sedikitnya satu dosis vaksin virus corona hingga Kamis (17/6).

Negara itu berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target vaksinasi 70 persen populasi pada September dan mencapai kekebalan kelompok sebelum November. Pemerintah mengharapkan menerima 80 juta dosis vaksin Covid-19 pada kuartal ketiga termasuk 10 juta dosis pada Juli.

Vaksin tersebut berasal dari AstraZeneca, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Moderna. Korsel bulan lalu mengatakan akan melakukan uji klinis untuk mencampur dosis Covid-19 dari AstraZeneca dengan vaksin dari Pfizer, dan lainnya.

Direktur Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) Jeong Eun-kyeong mengatakan sejauh ini uji coba telah dilakukan terhadap 100 petugas kesehatan untuk memeriksa pembentukan antibodi dan efek kekebalan lainnya. Korsel melaporkan 507 infeksi baru pada tengah malam pada Kamis, dengan hitungan 150.238 kasus dengan 1.996 kematian sejak pandemi dimulai.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement