REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan kepada rekan sejawatnya dari Amerika Serikat bahwa Ankara tidak akan mengubah kebijakannya soal jet tempur F-35 dan sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.
“Saya mengatakan kepada (Joe Biden), jangan berharap kami mengambil langkah berbeda karena kami sudah melakukan bagian kami dalam F-35,” kata Erdogan kepada wartawan di Baku, Kamis (17/6), merujuk pada pertemuan tatap muka baru-baru ini dengan presiden AS selama KTT NATO di Brussel.
Erdogan juga menekankan bahwa itu adalah "kesalahan bersejarah" bagi sebuah negara karena mendukung kelompok teroris yang dilawan oleh sekutunya, alih-alih berpihak pada sekutunya yang menjadi sasaran terorisme.
Dia menambahkan Moskow sedang "membantu" pembukaan koridor Zangezur yang menghubungkan antara bagian barat Azerbaijan dengan daerah otonomi Nakhchivan. Erdogan berencana bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam waktu dekat.
Zangezur adalah bagian dari Azerbaijan, tetapi pada 1920-an, Soviet memberikan wilayah itu kepada Armenia. Akibatnya, Azerbaijan putus hubungan dengan Nakhchivan dan beberapa bagian rel kereta api antara kedua wilayah dihancurkan.
Setelah bagian-bagian itu diperbaiki, Azerbaijan akan dapat mencapai Iran, Armenia, dan Nakhchivan dengan akses kereta api.