Jumat 18 Jun 2021 20:31 WIB

Sektor Konstruksi Dahana Diprediksi Tumbuh Tahun Ini

Naikknya harga barang tambang jadi peluang bagi Dahana.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Logo PT Dahana (Persero). Dahana memprediksi lini bisnis konstruksinya akan tumbuh baik tahun ini.
Foto: Facebook PT Dahana (Persero)
Logo PT Dahana (Persero). Dahana memprediksi lini bisnis konstruksinya akan tumbuh baik tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasi PT Dahana (Persero) Bambang Agung memprediksi sektor bisnis yang digarap Divisi Kuari dan Konstruksi Dahana akan tumbuh signifikan pada 2021. Target divisi di sektor konstruksi pada 2021 sangat menantang karena jumlah proyek yang ada cukup banyak.

Bambang mengatakan, terdapat dua proyek konstruksi dengan kategori proyek strategis nasional (PSN) yang telah dikerjakan Divisi Kuari dan Konstruksi saat ini. "Saat ini kami sedang membidik dua sampai tiga proyek lagi," Bambang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (18/6).

Baca Juga

Idealnya, lanjut Bambang, hasil yang diharapkan di akhir tahun bisa menambah sekitar Rp 50 miliar hingga Rp 75 miliar hanya untuk sektor konstruksi. Sementara di sektor kuari masih menjanjikan dengan penambahan pendapatan di pasar semen tanah air.

Menurut Bambang, bila melihat tren harga komoditas bahan tambang, seperti batubara, nikel, dan emas yang mengalami kenaikan maupun yang stabil, tentunya  menjadi peluang bagi Dahana. Terlebih, Dahan adalah penyedia jasa pengeboran dan peledakan (drilling and blasting) dan produsen bahan peledak industri yang sangat dibutuhkan industri pertambangan.

"Menjadi menarik dan tantangan bagi Dahana karena manajemen sudah mengintruksikan Divisi Kuari dan Konstruksi akan memulai penambahan atau perluasan jasanya, yaitu loading and hauling yang masih satu area pekerjaan atau lanjutan dari drilling and blasting," ucap Bambang.

Prediksi Bambang tentang pertumbuhan sektor konstruksi ini senada dengan prediksi dari Fitch Solutions. Dalam risetnya, Fitch Solutions menjelaskan, tahun ini pertumbuhan sektor konstruksi di Indonesia diprediksi bakal tumbuh positif sebesar 8,7 persen. Apabila terealisasi, kondisi ini cukup membaik dibandingkan 2020 dimana pertumbuhan sektor konstruksi minus 3,3 persen.

Bambang menyampaikan, pertumbuhan signifikan sektor konstruksi pada tahun ini disebabkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, dorongan penggunaan produk domestik, serta berbagai dukungan di bidang infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah juga telah membentuk Sovereign Wealth Fund (SWF) baru di Indonesia yaitu Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI). 

"Lembaga ini nantinya akan memfasilitasi lebih banyak investasi dalam pembangunan infrastruktur dengan mengurangi ketidakpastian hukum dan membuka penanaman modal bagi investor asing," kata Bambang. 

Dahana merupakan BUMN di bidang industri strategis yang menyediakan layanan bahan peledak terpadu untuk sektor pertambangan umum, kuari dan konstruksi, migas, serta untuk pertahanan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement