REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pemerintah Spanyol berencana mencabut peraturan wajib mengenakan masker di ruang publik pada 26 Juni mendatang. Pengumuman tersebut disambut warga di sana.
“Dalam beberapa hari mendatang, jalan-jalan kita, wajah kita, akan mulai memulihkan aspek normalnya,” kata Presiden Spanyol Pedro Sanchez saat menyampaikan pidato penutupan Cercle de Economia di Barcelona, dikutip laman Prensa Latina, Jumat (18/6).
Dia mengungkapkan, Dewan Menteri Luar Biasa akan mengadopsi inisiatif tersebut pada 24 Juni. Sanchez memuji warga yang selama ini mematuhi protokol kesehatan. Ia pun mengapresiasi kontribusi para tenaga kesehatan dalam menangani pasien-pasien Covid-19.
Belum diketahui bagaimana nantinya peraturan tak menggunakan masker di ruang publik diterapkan. Namun, tampaknya hal itu bakal diimbangi dengan pengetatan penjarakan sosial.
Saat ini kampanye vaksinasi masih berlangsung di Spanyol. Pada Agustus mendatang, sebanyak 70 persen populasinya diharapkan telah menerima dua dosis vaksin. Adapun vaksin yang digunakan di sana adalah Pfizer-BioNTech, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.
Sejauh ini Spanyol telah mencatatkan 3,7 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal sebanyak 80.634 jiwa. )