REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan perkuliahan sistem tatap muka dengan metode campuran daring-luring (hybrid) untuk semester ganjil sekitar Agustus-September. Namun, Arif menegaskan keputusan akhir penyelenggaraan kuliah tatap muka atau tidak akan mengikuti ketentuan dari pemerintah.
"Insya Allah IPB sudah mempersiapkan PTM. Namun demikian, tentu masih harus melihat perkembangan situasi," kata Arif, dihubungi Republika.co.id, Jumat (18/6).
Ia menjelaskan, meskipun dilaksanakan kuliah tatap muka, pola perkuliahan nantinya tetap menerapkan sistem hybrid atau campuran antara kuliah daring dan tatap muka. Saat ini, IPB telah mempersiapkan infrastruktur untuk perkuliahan campuran.
Arif melanjutkan, IPB juga telah melakukan vaksinasi terhadap seluruh dosen dan tenaga kependidikannya. "Alhamdulillah seluruh dosen IPB dan tenaga kependidikan IPB sudah divaksinasi pada Maret 2021 lalu," kata dia lagi.
Sementara itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) merencanakan kegiatan perkuliahan campuran pada Agustus 2021 mendatang. Namun, sejumlah persyaratan wajib dipenuhi oleh mahasiswa yang ingin mengikuti perkuliahan secara tatap muka di kampus.
Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan Djagal Wiseso mengatakan, persyaratan bagi mahasiswa wajib dipenuhi untuk menjaga kesehatan warga kampus. "Bagi adik-adik yang akan mengikuti kuliah luring, wajib membawa surat keterangan sehat bebas Covid-19," kata dia.
Djagal menambahkan, syarat lainnya yakni mahasiswa harus mengantongi izin dari orangtua atau wali. Sebelum pelaksanaan kuliah tatap muka, mahasiswa juga harus telah mengisi surat pernyataan terkait persetujuan tersebut.
Nantinya, mahasiswa yang mengikuti kuliah tatap muka akan dilakukan pemeriksaan bebas Covid-19 secara periodik. Pemeriksaan akan dilakukan di fakultas masing-masing menggunakan GeNose C-19 yang tersedia di setiap fakultas/sekolah di lingkungan UGM.