Jumat 18 Jun 2021 20:50 WIB

'Wujudkan Moderasi Beragama dengan Cari Titik Persamaan'

Yudi Latif tekankan pentingnya rasa saling menghormati perbedaan

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Yudi Latif tekankan pentingnya rasa saling menghormati perbedaan
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Yudi Latif tekankan pentingnya rasa saling menghormati perbedaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Moderasi merupakan titik keseimbangan atau kondisi dimana relasi antara kemajemukan tidak saling bertabrakan satu sama lainnya karena berada pada poros yang benar. 

Pakar Aliansi Kebangsaan, Yudi Latif, memaparkan cara tentang bagaimana mencari titik moderasi dari segala keragaman agama, etnik, di Indonesia sehingga dapat membangun moderasi beragama.  

Baca Juga

Dia mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai Bhineka Tunggal Ika. Menurutnya setiap individu harus menyadari fakta bahwa keragaman merupakan sunatullah.  

"Di balik keragaman itu selalu ada esensi-esensi pokok yang bisa menjadi titik-titik persamaan. Lagi pula kenapa kita harus membentuk negara yang sama kalau semuanya berhenti di perbedaan. Kalau kita ingin membentuk negara yang sama berarti kita harus mencari titik titik persamaan," kata Yudi Latif dalam Webinar moderasi beragama yang diselenggarakan CONVEY Indoensia dan PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jumat (18/6). 

Karena itu menurutnya dalam mempelajari multikulturalisme pun tidak boleh fokus pada aspek-aspek perbedaan. Karena menurutnya itu justru tidak akan mengembangkan moderasi melainkan akan mengembangkan ekstrimisme. 

Karenanya dalam mempelajari multikulturalisme harus lebih banyak menekankan pada aspek-aspek persamaan yang disebut titik-titik moderasi. 

Yudi mengatakan untuk membangun moderasi beragama maka setiap individu harus mampu mencari titik simplisitas dari kompleksitas. 

"Menurut saya moderasi agama itu kalau cara kita beragama dalam ekspresi publiknya itu menjalankan niali-nilai pancasila," katanya.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement