REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Gelandang timnas Denmark Christian Eriksen akan dipasangi Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD), sebuah perangkat elektronik kecil yang dapat mencegah serangan jantung fatal. Eriksen mengalami henti jantung di tengah lapangan ketika melawan Finlandia di laga perdana Piala Eropa (Euro) 2020.
Nyawa pemain Inter Milan itu terselamatkan setelah diberikan pertolongan pertama menggunakan metode resusitasi jantung di lapangan. Jantungnya coba dihidupkan kembali dengan defibrilator sebelum dilarikan ke rumah sakit. Perlahan ia pun pulih ketika di rumah sakit.
"Setelah Christian menjalani pemeriksaan jantung yang berbeda, diputuskan bahwa dia harus menjalani ICD," kata dokter timnas Denmark, Morten Boesen, dilansir dari Insideworldfootball, Jumat (18/6).
Boesen menjelaskan alat tersebut dibutuhkan setelah Eriksen mengalami masalah pada jantungnya. Eriksen bersedia dipasang alat tersebut. Pemasangan alat tersebut juga direkomendasi oleh dokter nasional dan internasional.
Bek Belanda, Daley Blind, adalah pemain yang juga memakai alat tersebut setelah didiagnosis otot jantungnya meradang pada 2019.
Kapten timnas Denmark, Simon Kjaer, masih merasa bersedih atas kejadian yang menimpa Eriksen. Ia pun mempersembahkan perhormatan saat laga melawan Belgia.
Stadion juga menampilkan tepuk tangan selama satu menit yang didedikasikan untuk Eriksen, tepat menit ke-10. Angka tersebut merujuk kepada nomor punggung Eriksen.
"Satu-satunya hal yang penting dan benar-benar penting adalah bahwa Christian baik-baik saja," ujar Kjaer.
Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mengirim video pada Kamis (17/6) kepada Federasi Sepak Bola Denmark. Video tersebut menampilkan pesan dukungan kepada Eriksen.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengatakan, insiden tersebut membuat semua sadar bahwa manusia sangat rapuh.