REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Stadion Wembley bisa dicoret sebagai tempat semifinal dan final Piala Eropa 2020 karena aturan karantina. Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) pun mengonfirmasi bahwa rencana tersebut sudah ada, dilansir dari Mirror, Jumat (18/6).
Namun diharapkan aturan tersebut tak berlaku lagi saat memasuki semifinal dan final. Aturan 10 hari karantina bagi orang yang masuk ke Inggris menimbulkan kekhawatiran UEFA.
Wembley satu dari 11 stadion yang dipilih sebagai tuan rumah Piala Eropa 2020 dengan total delapan pertandingan dijadwalkan akan dihelat. Untuk pertandingan penyisihan grup 22.500 penonton hadir ke stadion dan 45 ribu pada sistem gugur.
Saat ini pejabat UEFA, VIP, sponsor dam penyiar Internasional perlu dikarantina 10 hari sesuai aturan yang berlaku di Inggris. Menurut ESPN, UEFA sedang berbicara dengan pemerintah Inggris untuk meminta pengecualian aturan tersebut dan memungkinkan suporter datang ke Inggris.
Stadion Puskas Arena, Budapest bisa menjadi alternatif bagi UEFA untuk menyelenggarakan semifinal dan final. Hal tersebut jika menyaksikan stadion tersebut penuh ketika Portugal melawan Hungaria.
Inggris sepertinya akan tetap kokoh menerapkan aturan karantina 10 hari kepada orang yang masuk ke Inggris, khususnya negara yang berstatus zona kuning. UEFA akan berusaha suporter yang datang ke stadion berkisar 50 persen dari kapasitas atau lebih.
"UEFA senang bahwa kapasitas di Wembley akan naik setidaknya 50 persen untuk pertandingan babak sistem gugur," demikian pernyataan UEFA.
UEFA sedang berdiskusi dengan pemerintah Inggris untuk menyiapkan segalanya. Mereka berharap ada hasil yang memuaskan.
Walikota London Sadiq Khan sebelumnya menyatakan ingin melihat Wembley penuh pada partai final. Ia meminta pemerintah Inggris melakukan kajian.
"Jadi kami bekerja sangat erat dengan UEFA, FA dan dewan lokal Brent untuk mencoba meningkatkan jumlah penggemar yang diizinkan ke Wembley," kata Sadiq.