REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para kepala daerah diminta fokus menjalankan tugasnya, salah satunya membantu mengatasi pandemi Covid-19. Mereka diminta untuk tidak melakukan pencitraan untuk 2024 dan kembali fokus menangani pandemi yang terjadi.
"Sekarang kita hadapi pesakitan yang banyak. Tahun lalu, saya bilang pada Mei, siapkan kuburan massal karena kita hadapi CFR (case fatality rate/tingkat kematian kasus) tinggi," kata Presiden Ahlina Institute, Tifauzia dalam diskusi virtual, Jumat (18/6).
Menurutnya, kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak. Dia mengatakan, tren kenaikan tersebut juga berbeda dengan kejadian pada 2020 lalu. Dia berpendapat, diperlukan fasilitas kesehatan (faskes) dan sumber daya manusia (SDM) penangan Covid-19 yang cukup untuk menangani penularan yang saat ini terjadi.
Menurutnya, penyiapan faskes, termasuk fasilitas karantina dan rumah sakit darurat, takkan bisa jika hanya mengandalkan pemerintah pusat. "Beban pandemi harus dibagi," katanya.
Hal serupa juga dikatakan Koordinator Nasional Sahabat Airlangga, Deden Nasihin. Menurutnya, diperlukan kerja-kerja bersama pemerintah daerah (pemda) dalam menanggulangi Covid-19. "Pandemi covid-19 merupakan masalah bersama. Perlu kesadaran politik dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota," kata katanya.
Menurutnya, kepala daerah yang berhasrat maju sepatutnya meniru sikap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto.
Dia mengatakan, Airlangga sampai kini menolak berbicara pencapresan dan fokus dengan tugas di pemerintahan. Dia berpendapat, Airlangga saat ini memiliki modal besar untuk maju Pilpres 2024 mengingat posisinya sebagai Menko Perekonomian, Ketua KPC PEN dan Ketua Umum Golkar.
Deden pun mendukung sikap Airlangga dan memintanya untuk tetap fokus menangani pandemi. Sebelumnya, sejumlah kepala daerah mewarnai bursa capres 2024 sekalipun belum ada pernyataan resmi. Nama mereka pun kerap muncul dalam hasil survei sejumlah lembaga, seperti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil; Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.