REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Varian virus corona gamma atau P.1 mulai berkembang di beberapa bagian AS. Bukti saat ini menunjukkan varian Gamma dapat menolak efek perawatan antibodi.
Di sembilan negara bagian AS, Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan (HHS) telah menghentikan distribusi dua perawatan antibodi monoklonal dari perusahaan farmasi Eli Lilly and Co, dengan alasan berkurangnya efektivitas terhadap varian Gamma dan Delta.
"Hasil dari uji in vitro yang digunakan untuk menilai kerentanan varian virus terhadap antibodi monoklonal tertentu menunjukkan bamlanivimab dan etesevimab yang diberikan bersama-sama tidak aktif terhadap varian P.1 (Gamma) atau B.1.351 (Beta),” kata HHS dilansir CNN, Sabtu (19/6).