REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Letkol Laut Muhammad Arifin, menegaskan masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. Sebab, jika masyarakat mengabaikan prokes, RSDC Wisma Atlet akan segera dan terus penuh.
"Protokol kesehatan itu harga mati. Kemudian yang melanggar protokol kesehatan (berarti) berani mati. Gitu aja udah," kata Arfin saat meninjau kesiapan Rusun Nagrak, Jakarta Utara, sebagai tempat isolasi Covid-19 pada Jumat (18/6).
Arifin menerangkan, kondisi kasus Covid-19 di Indonesia, terutama Jakarta, saat ini sedang genting. Pasien di tempat isolasi membeludak. Musababnya, masyarakat abai prokes.
"Coba kemarin Lebaran bisa diatur semua dengan baik dan bagus, maka tidak akan tinggi seperti sekarang ini kasus Covid-19," ujar Arifin.
Untuk memperbaiki kondisi yang genting ini, kata dia, masyarakat harus mulai disiplin menerapkan prokes. Kurangi mobilisasi, jaga jarak, dan memakai masker. "Itu yang harus dilakukan. Kalau hulu (masyarakat) tidak terkendali, kita hilir di Wisma Atlet Kemayoran berapa pun bed yang disediakan (pasti) akan penuh," katanya.
Untuk diketahui, RSD Wisma Atlet Kemayoran kini sudah terisi 78,6 persen. Sedangkan, Tower 8 Wisma Atlet Pademangan yang baru digunakan sehari sudah terisi 41,6 persen.
Kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta memang terus melonjak sejak usai Lebaran. Pada Kamis (17/6), ada pertambahan 4.144 kasus baru. Sedangkan hari ini, Jumat (18/6), DKI pecah rekor harian Covid-19 dengan 4.737 kasus baru.