REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai yang layak disebut king maker Pilpres 2024 bukan hanya Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto. Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya kepentingan untuk menjadi king maker pada Pilpres 2024 mendatang.
"Karena apa, Jokowi belajar dari SBY. Kalau dia tidak punya saham 30 persen terhadap republik ini ke depan, maka semua kebaikan beliau, semua capaian beliau dianggap tidak ada. Kenapa tidak ada, karena kan nggak ada investasi di situ sehingga semua menjadi jelek semua di depan," kata Pangi kepada Republika.co.id, Sabtu (18/6).
Meskipun bukan ketua umum partai, Jokowi punya basis relawan yang cukup besar yang dinilai bisa menguntungkan siapa pun calon presiden yang akan ia dukung. Namun, ia menduga Jokowi akan memutuskan pada menit-menit akhir menjelang pilpres.
"Apa yang dikatakan beliau itu kan ojo kesusu itu kan, harus hati-hati jangan terlalu cepat karena putusan ini harus betul-betul dibaca secara bijak, baik petanya, konstelasinya, baru kemudian nanti Jokowi akan mengambil keputusan ke manakah kapal besar ini akan berlabuh. Kapal dalam arti relawan Jokowi," ucapnya.
Kendati demikian, meskipun Jokowi memiliki basis relawan yang cukup besar, Pangi menilai perlu dipastikan juga para relawan tersebut juga mendukung apa yang menjadi pilihan Jokowi nantinya. Sebab, menurut dia, relawan Jokowi memiliki 'mazhab' yang berbeda-beda.
"Apakah semua relawan Projo, Joman apakah akan tegak lurus sama Jokowi? belum tentu, kan masing-masing punya agenda kepentingan, dan relawan itu 'mazhabnya' juga banyak, nggak sama," tuturnya.
Selain itu, yang juga menarik untuk ditunggu yaitu bagaimana sikap relawan pendukung Jokowi dengan capres pilihan PDIP nantinya. Sebab, antara relawan Jokowi dan PDIP memiliki irisan idelogi yang hampir sama.
"Apakah semua yang nanti PDIP putuskan itu apakah relawan Jokowi akan ikut? Itu mungkin ya, karena semua mahzab relawan Jokowi itu adalah orang PDIP, masih lebih suka ke nasionalis, misalnya. Jadi, sulit misalnya relawan Jokowi mendukung Anies, sulit bagi relawan Jokowi mendukung Prabowo, misalnya," ungkapnya.