REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kazakhstan bersedia dan siap mengekspor vaksin QazVac untuk mempercepat produksi vaksin COVID-19 QazVac dan mengekspornya ke luar negeri. Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menyatakan ekspor vaksin dilakukan setelah uji klinis fase ketiga selesai pada pertengahan Juli, dan target imunisasi nasional tercapai.
Dalam KTT Sains dan Teknologi OKI Kedua, yang diadakan secara virtual pada 16 Juni, Presiden Tokayev meyampaikan negara-negara OKI akan dimasukkan dalam ekspor vaksin QazVac. "Vaksin Covid-19 Kazakhstan Qazvac juga dapat dimasukkan dalam daftar vaksin rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diizinkan untuk penggunaan darurat," kata Tokayev, seperti dilansir Kantor Berita Kazinform.
Selama pertemuan Dewan Investor Asing, Tokayev berkata Kazakhstan termasuk di antara sedikit negara yang siap membuat dan memproduksi vaksin Covid-19 berkat kemampuan ilmiah yang mereka miliki. Presiden Kazakhstan mengaku membahas masalah tersebut selama pertemuan dengan Dirjen WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus pada 28 Mei. Pembahasan itu digelar karena WHO mempertimbangkan memasukkan QazVac dalam daftar vaksin yang diizinkan untuk penggunaan darurat.
Menurut kantor Kepresidenan Kazakhstan 'Akorda', selama pertemuan tersebut, Tokayev mengatakan kepada Dr Tedros, kemanjuran QazVac mencapai 96 persen dalam hasil awal uji klinis. Kerena itu pihak berwenang memulai proses mendapatkan persetujuan WHO untuk vaksin.
Tedros mengatakan ambisi Kazakhstan untuk memvaksinasi 55 persen populasi pada akhir tahun sangat baik. Dia juga mengagumi kemampuan Kazakhstan dalam memvaksinasi dua juta orang pada akhir Mei.
“Presiden Tokayev dan saya sepakat bahwa jalan ke depan dari pandemi Covid-19 adalah berinvestasi dalam cakupan kesehatan universal. Saya memuji kepemimpinan dan kesediaan Kazakhstan untuk berbagi pengalamannya yang kaya dengan negara lain," kata dia.
Sementara itu, The Astana Times melaporkan Kazakh Biosafety Research Institute meluncurkan uji klinis untuk QazCoVac-P, vaksin Covid-19 Kazakh lainnya pada 15 Juni. QazCoVac-P adalah vaksin kedua setelah QazVac yang berhasil lulus uji praklinis di perusahaan khusus di Kementerian Kesehatan di Kazakhstan, yang memenuhi semua persyaratan keselamatan.
Uji klinis melibatkan sukarelawan berusia 18 hingga 50 tahun, dan diadakan di rumah sakit multidisiplin di kota Taraz. Dibandingkan dengan QazVac, yang merupakan vaksin tidak aktif, QazCoVac-p baru adalah vaksin subunit yang didasarkan pada protein yang disintesis secara artifisial dari virus corona SARS-CoV-2.
Vaksin QazCoVac-P baru memiliki vaksin dua dosis. Saat ini, vaksin itu merangsang kekebalan dalam tubuh hewan laboratorium yang divaksinasi pada hari ke-14 setelah injeksi intramuskular dosis kedua. Menurut Kementerian Kesehatan Kazakhstan, lebih dari 2,5 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid. Vaksin yang digunakan antara lain vaksin Rusia Sputnik V, vaksin Kazakh QazVac, Sinopharm China yang diproduksi di Uni Emirat Arab (UEA) dan diberi nama Hayat-Vax.