REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, mengonfirmasi dalam sepekan terakhir ada 20 tenaga kesehatan yang dilaporkan tertular Covid-19 di wilayah kerjanya. Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina, di Boyolali, Sabtu (19/6), mengatakan bahwa 20 tenaga kesehatan yang terinfeksi virus corona berasal dari tujuh puskesmas.
Menurut Ratri, begitu dikonfirmasi terserang Covid-19 ke-20 tenaga kesehatan tersebut langsung menjalani karantina. Ia mengatakan bahwa penanganan tenaga kesehatan yang terinfeksi virus corona dilakukan secara cepat untuk mencegah penularan Covid-19 meluas.
Ratri meminta puskesmasmemastikan protokol kesehatan dijalankan dalam setiap kegiatan pelayanan guna meminimalkan risiko penularan virus corona. "Kami juga mengingatkan kembali setiap nakes pentingnya meningkatkan imun tubuh. Mereka rata-rata semua sudah divaksin sehingga harus tetap fokus tentang menerapkan prokes yang benar di masing-masing fakses," katanya.
Ratri mengemukakan bahwa kasus penularan Covid-19 di Boyolalimeningkat seusai libur Lebaran. Guna menghadapi potensi lonjakan pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan, ia mengatakan, ruang perawatan pasien di rumah sakit ditambah.
"Kami juga mengaktifkan lagi bangsal di RS Darurat Covid-19 di Rusunawa Boyolali, dan akan ditambah kapasitas tempat tidurnya agar sampai ke ruang-ruang di lantai atasnya," kata Ratri.
Menurut data pemerintah kabupaten, hingga Sabtu siang jumlah akumulatif penderita Covid-19 di Boyolali sebanyak 9.229 orang dengan jumlah pasien yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 192 orang. Sementara pasien yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 741 orang.
Penderita Covid-19 di Boyolali yang sudah dinyatakan sembuh tercatat 7.914 orang dan pasien yang meninggal dunia karena penyakit itu 382 orang. Menurut Ratri, wilayah Boyolali berada di zona oranye, zona risiko penularan sedang, dalam peta risiko penularan Covid-19.