Ahad 20 Jun 2021 04:20 WIB

Kasus Meninggal Akibat Covid-19 di Sultra Menjadi 223 Orang

Hari ini kasus meninggal kembali bertambah satu orang.

Warga melaksanakan shalat jenazah pasien yang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warga melaksanakan shalat jenazah pasien yang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat warga di provinsi itu meninggal akibat terinfeksi SARS-CoV-2 menjadi 223 orang. Juru Bicara Satgas Covid-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari, Sabtu (19/6) malam, mengatakan dari 17 kabupaten/kota se-Sultra semua daerah memiliki kasus meninggal akibat terinfeksi corona.

"Hari ini kasus meninggal kembali bertambah satu orang dari Kabupaten Konawe laki-laki usia 38 tahun," kata dia.

Baca Juga

Ia menyebutkan, sebaran pasien Covid-19 meninggal di Sultra, di antaranya Kabupaten Buton 14 orang, Muna 14, Konawe 21, Kolaka 16, Konawe Selatan 16, Bombana sembilan, Wakatobi dua, Kolaka Utara 15, Buton Utara tujuh, Konawe Utara dua, Kolaka Timur enam dan Konawe Kepulauan satu orang. "Selanjutnya, Kabupaten Muna Barat empat orang, Buton Tengah tiga, Buton Selatan empat, Kota Kendari 60 dan Kota Baubau 29 orang," ujar dia.

Sementara itu, lanjut dia, kasus positif Covid-19 tercatat sebanyak 10.697 orang. Sebanyak 10.218 di antaranya telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus itu.

Ia menyebut kasus positif Covid-19 di Sultra bertambah 22 orang. Rinciannya masing-masing dua orang dari Kabupaten Kolaka Utara dan Kota Baubau, satu dari Kabupaten Buton Selatan, enam dari Konawe, tiga dari Konawe Selatan dan delapan dari Kota Kendari. "Pasien sembuh jug bertambah sembilan orang dengan rincian masing-masing satu orang dari Kabupaten Kolaka Utara dan Buton Tengah dan tujuh dari Konawe," ujar dia.

Ia menekankan kepada semua pihak agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah lonjakan kasus apalagi saat tren kasus Covid-19 mulai bertambah. "Kita tidak boleh lengah dalam menerapkan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan sehingga kita bisa benar-benar memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di daerah kita. Meskipun saat ini sudah ada vaksinasi, apalagi belum semua divaksin, jadi prokes itu penting," kata pria yang akrab disapa Dokter Wayong tersebut.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement