REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam studi National Institute of Mental Health (NMH), sekitar tiga persen warga Amerika Serikat (AS) setidaknya telah (atau akan) didiagnosis dengan kondisi gangguan bipolar. Dijelaskan, gangguan bipolar, yang terkadang disebut gangguan manik-depresif, merupakan kondisi yang ditandai dengan perubahan dramatis suasana hati.
“Pergeseran suasana hati dan tingkat energi ini lebih parah daripada naik turunnya normal yang dialami oleh semua orang… [dan itu dapat] mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari,” jelas NMH dikutip dari parade magazine, Ahad (20/6).
Di Amerika sendiri, ada banyak tokoh yang diketahui mengalami gangguan bipolar, berikut beberapa di antaranya. Di urutan pertama, Demi Lovato menjadi salah satu yang dikenal mengalami kondisi ini sejak lama, 2011. Dalam pernyataannya kepada People, Lovato mengaku, ada saat-saatnya dia menjadi maniak, hingga akhirnya dia menyatakan bisa memperbaiki kondisi dan tidak perlu mengalaminya.
“Jika Anda mengenal seseorang atau jika Anda menghadapinya sendiri, ketahuilah bahwa hidup dengan baik, sangat mungkin. Saya adalah bukti nyata akan hal itu,” kata dia kepada People 2016 silam.
Lebih lanjut, Kanye West, dalam wawancaranya 2019 silam dengan David Letterman, juga mengungkapkan dia memiliki gangguan bipolar. Saat gejala yang ada muncul, kata West, tidak semuanya menjadi menyenangkan, sebaliknya, semua malah terasa seperti konspirasi.
“Anda merasa pemerintah menaruh chip di kepala Anda. Anda merasa sedang direkam. Anda merasakan semua hal ini,” katanya.
Di urutan ketiga, Mel Gibson, saat wawancara perannya di Acting Class of 1977 tahun 2008 lalu, ia juga mengungkapkan tengah mengalami gangguan bipolar. “Saya memiliki titik tertinggi yang sangat bagus, tetapi di beberapa titik terendah itu sangat rendah,” kata Gibson.
Tak sampai di sana, Mariah Carey, juga masuk dalam klub selebritis yang mengalami gangguan ini. Pada 2001 silam, dirinya sempat dirawat karena gangguan mental.
Namun demikian, dia tidak membicarakannya secara terbuka hingga 2018. "Sampai baru-baru ini saya hidup dalam penyangkalan dan isolasi dan dalam ketakutan terus-menerus seseorang akan mengekspos saya," kata Carey kepada People saat itu.
Selebriti kenamaan selanjutnya yang juga mengalami bipolar adalah Catherine Zeta-Jones. Dia sempat mengumumkan diagnosis bipolarnya pada 2011 silam pasca menjalani rawat inap. “Saya bukan tipe orang yang suka menceritakan masalah pribadi saya, tetapi dengan bipolar saya menjadi konsumsi publik, saya berharap sesama penderita akan tahu itu benar-benar dapat dikendalikan,” katanya.
Keenam, penyanyi kenamaan Sinead O'Connor juga mengaku memiliki diagnosis bipolar. Kepada Winfrey, O’Connor juga sempat menyatakan, dia menggunakan antidepresan dan penstabil suasana hati. "Apa pun menjadi meningkat ketika Anda berada dalam kesedihan," ujar O'Connor.
Lebih jauh, pemeran di film Terminator, Linda Hamilton, diketahui mengalami kondisi bipolar selama beberapa dekade. Hamilton yang didiagnosis menderita bipolar sejak 90-an, merahasiakan kondisinya hingga keadaan miliknya mulai terkendali. “Kualitas hidup saya lebih menakjubkan daripada yang pernah saya bayangkan dalam 20 tahun berjuang dengan ini,’’ jelas dia.