REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali membuka kesempatan bagi pemuda-pemudi terbaik bangsa dari seluruh provinsi Indonesia untuk menjadi bergabung menjadi Patriot Energi. Program ini difokuskan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat melaui penyediaan akses listrik yang inkulsif berbasis Energi Baru Terbarukan di lokasi 4T (Terdepan, Terluar, Tertinggal dan wilayah Transmigrasi).
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Direktorat Jenderal EBTKE Chrisnawan Anditya menyampaikan ruang lingkup aktivitas Patriot Energi, seperti survei potensi EBT di desa belum berlistrik/berlistrik non PLN, pengawasan proyek APBN, pendampingan kelembagaan PLT EBT, dan membantu Berita Acara Serah Terima (BAST) aset.
"Ini terbuka bagi badan usaha swasta atau BUMN untuk memanfaatkan tenaga Patriot Energi yang sudah dididik dalam pengembangan (bisnis) EBT yang tengah dijalankan," jelas Crisnawan saat peluncuran Launching Program Patriot Energi yang diresmikan secara langsung oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif secara virtual pada Jumat (18/6).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) Tri Mumpuni selaku lembaga pelaksana merinci persyaratan yang harus dipenuhi bagi yang ingin bergabung dalam program Patriot Energi, yaitu maksimal usia 35 tahun, sarjana/setara dengan mengutamakan sarjana teknik, sehat jasmani dan rohani, memiliki pengalaman pemberdayaan/kerelawanan minimal satu tahun.
Selain itu, memiliki pribadi yang berjiawa sosial, aktif, cerdas dan bersemangat, mempunyai motivasi mensejahterakan masyarakat, bersedia mengikuti semua rangkaian pelatihan dan penugasan selama 12 bulan dan bersedia tidak menikah selama pelatihan dan penugasan.
Pada tahapan rekrutmen, calon peserta Patriot Energi harus menjalani seleksi administrasi secara online dengan mengunggah esai maksinal 500 kata, seleksi kompetensi dan wawancara, serta medical check up. "Karena ini tugasnya berat, kita ingin mendapatkan peserta sehat jasmani dan rohani," tegas Tri.
Rekrutmen, pendidikan dan pelatihan calon personil Patriot Energi, sambung Tri, akan dibekali 4 (empat) kompetensi dasar, yaitu kompetensi kejuangan, kompetensi keikhlasan, kompetensi keteknisan, dan kompetensi pembangunan berbasis masyarakat. "Kompetensi keteknisan ini akan bekerja sama dengan PPSDM KEBTKE," jelas Tri.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan EBTKE (PPSDM KEBTKE) Laode Sulaeman menyampaikan rancangan pelatihan Patriot Energi tahun 2021 dikhususkan pada pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Beberapa materi yang akan didapatkan oleh calon personil Patriot Energi adalah regulasi ketenagalistrikan dan EBT, pengantar EBT, komponen PLTS dan PLTMH, tinjauan lokasi, aspek kelayakan, rancangan sistem, pengoperasian, pemeliharaan, identifikasi dan penanganan gangguan, praktik pengoperasian dan pemeliharaan, proposal pembangunan, dan evaluasi. "Durasi waktu pelatihan selama 10 hari atau setara 100 jam pelajaran (JP)," pungkas Laode.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan program Patriot Energi, silahkan kunjungi media sosial resmi @kesdm @djebtke @ibeka.d serta @patriotenergi. (NA)