REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jin merupakan salah satu makhluk Allah yang tidak kasat mata. Mereka ada yang taat kepada Allah dan ada juga yang durhaka, membangkang terhadap perintah-Nya, dan mengajak kepada kedurhakaan.
Dalam bukunya yang berjudul "Makhluk Ghaib: Jin dalam Alquran", M. Quraish Shihab menjelaskan, jin Muslim adalah yang taat, mendengar dengan tekun ayat-ayat Allah, memahami pesan-pesannya, serta mengecam kaumnya yang membangkang.
Dari ayat-ayat Alquran, khususnya surat al-Jinn, dapat diperoleh petunjuk dan kesan tentang pemahaman mereka terhadap Alquran secara khusus dan tuntunan Ilahi secara umum:
اِنَّا سَمِعْنَا قُرْاٰنًا عَجَبًاۙ يَّهْدِيْٓ اِلَى الرُّشْدِ
"Sesungguhnya, kami telah mendengar Alquran yang menakjubkan, yang memberi petunjuk ke jalan yang benar." (QS. al-Jinn ayat 1-2).
Seperti itulah ucapan jin Muslim ketika pertama kali mendengar ayat-ayat Alquran. Menurut M Quraish, setidaknya ada dua hal menonjol yang mereka ungkap tentang Alquran, yaitu bahwa kitab suci ini bersifat 'ajaban (menakjubkan) dan bahwa firman Allah itu yahdi ila ar-rusyd (menuntun ke jalan yang benar).
M. Quraish mengatakan, siapa pun yang mendengarkan Alquran, kesan pertama yang dihasilkan memang rasa takjub. Karena, menurut dia, Alquran tidak seperti apa yang sering mereka dengarkan atau ketahui.
Hal kedua yang mereka tangkap dari Alquran adalah kandungan petunjuknya yang menuntun kepada kebajikan duniawi dan ukhrawi. Misalnya, ucapan mereka yang taat itu dalam QS. al-Jinn [72]: 2-3.
"Kami sekali-kali tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami."