PPKM Mikro di Bantul Atur Penundaan Kegiatan Masyarakat
Red: Yusuf Assidiq
Kantor Pemkab Bantul. | Foto: Yusuf Assidiq.
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk pengendalian penyebaran Covid-19, di antaranya mengatur penundaan kegiatan kemasyarakatan di daerah itu.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis menyatakan, berdasarkan Instruksi Bupati Nomor 15 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Mikro di Bantul mulai 15 sampai 28 Juni, kegiatan kemasyarakatan, rapat rukun tetangga (RT), Dasa Wisma, PKK, agar ditunda pelaksanaannya.
Untuk acara upacara kematian (layatan atau doa bersama), pemberitahuan cukup diinformasikan pada lingkungan pedukuhan setempat, dan menyegerakan pemakaman jenazah, sedangkan untuk doa bersama dilakukan terbatas oleh keluarga inti.
"Pada kegiatan pentas seni, sosial, dan budaya agar ditiadakan selama berlakunya instruksi bupati tentang PPKM mikro tersebut," katanya.
PPKM mikro juga mengatur larangan melaksanakan kegiatan hajatan, pernikahan, syukuran, dan adat istiadat sejenis di wilayah RT zona merah dan zona oranye dalam kaitan dengan risiko penularan kasus Covid-19.
Akan tetapi, di wilayah RT zona kuning dan zona hijau kegiatan hajatan, pernikahan, syukuran, dan adat istiadat sejenis boleh dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat, dan pembatasan tamu maksimal 50 orang.
Guna mengoptimalkan penerapan instruksi bupati itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa agar mengintensifkan sosialisasi PPKM mikro hingga tingkat RT dan penguatan kapasitas posko setempat.
"Dan mengintensifkan penegakan pelaksanaan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas), dan melakukan penguatan terhadap 3T (testing, tracing, dan treatment)," ujar dia.
Berdasarkan Data Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul, total kasus konfirmasi positif per Jumat (18/6) sebanyak 16.565 orang, dengan dinyatakan sembuh 14.243 orang. Sedangkan kasus meninggal 408 orang, sehingga pasien positif yang masih isolasi berjumlah 1.914 orang.