REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli mengingatkan, jika Anda mengalami sakit kepala yang parah dan tiba-tiba setelah berenang, segera periksakan diri ke rumah sakit. Hari yang panjang di bawah sinar matahari atau dehidrasi dapat membuat siapa pun merasa sedikit lebih buruk.
Namun, apabila Anda mengalami sakit kepala luar biasa parah setelah berenang di air hangat dan segar, seperti danau, sungai, atau sumber air panas, inilah saatnya untuk berbicara dengan dokter profesional. Dikhawatirkan, apa yang Anda rasakan merupakan tanda infeksi Naegleria fowleri.
"Naegleria adalah infeksi langka yang dapat naik melalui sinus dan menyebabkan peradangan otak dan kerusakan jaringan otak," kata Leann Poston, MD, dari Invigor Medical seperti dilansir di laman Best Life Online, belum lama ini.
"Menyelam atau berenang di perairan ini adalah faktor risiko terbesar Anda. Ini juga dapat terjadi di kolam renang yang tidak dibersihkan dengan baik," kata dia lagi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), jika Anda mengalami demam, mual dan muntah, atau leher kaku setelah berenang di air tawar, Anda juga harus segera berbicara dengan profesional medis. Meskipun sebagian besar gejala muncul dalam beberapa hari setelah terpapar, mereka dapat terjadi hingga sembilan hari setelah berenang di air yang terkontaminasi.
Selain sakit kepala parah, demam, mual, muntah, dan leher kaku, gejala awal infeksi Naegleria dapat mencakup hidung tersumbat atau pilek dan perubahan bau atau rasa. "Gejala selanjutnya mirip dengan meningitis bakteri dan mungkin termasuk kebingungan, kehilangan keseimbangan, kejang, dan halusinasi," kata Poston.
Meskipun kondisinya jarang, hanya mempengaruhi 34 orang di AS antara 2010 dan 2019, infeksi Naegleria memiliki tingkat kematian melebihi 97 persen. Merendam kepala Anda di air yang terkontaminasi dapat memberi Anda infeksi Naegleria, namun minum air yang terkontaminasi tidak akan menyebabkannya.
"Anda hanya dapat terinfeksi ketika air yang terkontaminasi masuk ke hidung Anda," catat CDC.
Untungnya, infeksi ini juga tidak dapat menyebar dari orang ke orang, juga tidak ditemukan menular melalui kontak dengan air aerosol, seperti uap dari bak mandi air panas atau pelembab udara. "Hindari mencelupkan kepala Anda agar air yang terkontaminasi Naegleria tidak masuk ke hidung dapat membantu mengurangi risiko infeksi, tapi tidak ada metode pengujian standar yang cepat untuk mendeteksi dan menghitung Naegleria fowleri dalam air," lapor CDC.
Faktanya, organisasi tersebut menyatakan walaupun infeksi Naegleria jarang terjadi, pengguna harus berasumsi bahwa Naegleria fowleri ada di air tawar yang hangat.