Pemkab Semarang Terus Tambah Kapasitas Tempat Isolasi
Rep: Bowo Pribadi / Red: Esthi Maharani
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha | Foto: Republika/bowo pribadi
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Langkah-langkah untuk mengantisipasi lonjakan Bed Occupancy Rate (BOR) di berbagai rumah sakit maupun rumah singgah (tempat isolasi) di Kabupaten Semarang terus dioptimalkan. Pasalnya upaya untuk terus menekan lonjakan kasus harian Covid-19 di daerah tersebut, hasilnya masih jauh dari harapan.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengungkapkan, kenaikan kasus harian Covid-19 di Kabupaten Semarang masih cukup tajam.
“Kita sudah berusaha secara maksimal untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya disiplin dalam menerapkan protocol kesehatan maupun SOP pencegahan,” ungkapnya, di sela meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di kompleks GOR Pandanran, Ahad (20/6).
Upaya antisipasi, jelasnya, juga dilakukan oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab) semarang dengan menambah kapasitas rumah singgah, demikian halnya dengan ruang isolasi maupun tempat tidur ICU di rumah sakit. Berdasarkan perkembangan terkini, angka BOR baik ruang ICU dan tempat isolasi di rumah sakit yang ada di Kabupaten Semarang juga terus bertambah dan sudah mencapai 90 persen.
Untuk rumah singgah sudah ada penambahan 200 tempat tidur yang memanfaatkan pinjaman gedung Badan Pengembangan Sumber Daya manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah di Srondol, Kota Semarang.
Dari 200 tambahan tempat tidur untuk isolasi tersebut, sampai dengan Sabtu (19/6) kemarin, sudah terisi 130. “Dimungkinkan untuk hari ini keterisiannya juga masih akan ada penambahan lagi,” katanya.
Maka, lanjut Ngesti, Pemkab Semarang juga masih mempersiapkan penambahan tempat isolasi di gedung Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (P2PFNI), yang juga aset Pemprov Jawa Tengah di Ungaran.
Di gedung P2PFNI ada penambahan kapasitas hingga mencapai 80 tempat tidur. “Di luar itu juga masih ada gedung Lembaga Pengembangan Mutu Pendidikan (LPMP) Srondol dengan kapasitas 200 an tempat tidur yang juga bisa dimanfaatkan,” tambahnya.
Namun, bupati berharap, lonjakan kasus harian Covid-19 di Kabupaten Semarang bisa segera menurun dan dikendalikan, sehingga tidak perlu ada penambahan tempat isolasi di luar daerah lagi.
Untuk itu, ia mengimbau kepada warga Kabupaten Semarang untuk senantiasa mematuhi ketentuan pembatasan kegiatan yang saat ini sudah diberlakukan, termasuk terus mendorong kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan.
Kepada pengelola tempat wisata, pengelola usaha diharapkan bisa mematuhi pembatasan- pembatasan yang dilakuka oleh Pemkab Semarang, baik terkait dengan pembatasan jumlah pengunjung maupun jam operasional.
Dengan begitu, semua sama- sama bisa mendukung langkah- langkah pengendalian yang dilakukan oleh Pemkab Semarang bersama dengan jajarannya.
Kepada warga Kabupaten Semarang, bupati juga mengimbau untuk betul- betul menjaga kedisiplinan alam menerapkan protokol kesehatan. Sebab semakin lama pengendalian Covid-19, dampak yang dapat ditimbulkan pun juga akan semakin berat.
“Mari kita bersama- sama patuh dan jangan sedikit pun abai terhadap protocol kesehatan, agar Covid-19 bisa segera dikendalikan di Kabupaten Semarang ini,” tandas Ngesti.