Ahad 20 Jun 2021 17:21 WIB

Belasan Orang Positif, Akses Satu Kampung Ditutup

Setidaknya terdapat 15 orang yang terkonfirmasi positif di kampung tersebut.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah warga berjaga di akses jalan masuk ke Kampung Sambongpari Kidul, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Ahad (20/6). Akses ke kampung itu ditutup warga lantaran ada belasan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19
Foto: bayu adji p
Sejumlah warga berjaga di akses jalan masuk ke Kampung Sambongpari Kidul, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Ahad (20/6). Akses ke kampung itu ditutup warga lantaran ada belasan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Akses jalan Kampung Sambongpari Kidul, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, ditutup  warga sekitar sejak Sabtu (19/6). Penyebabnya, belasan orang di kampung itu terpapar Covid-19.

Salah seorang warga kampung itu, Heri (24 tahun) mengatakan, akses ke kampung itu ditutup atas kesepakatan warga lantaran banyak yang terkonfirmasi positif Covid-19. Menurut dia, saat ini setidaknya terdapat 15 orang yang terkonfirmasi positif di kampung tersebut.

"Sementara ini, orang luar ngak boleh masuk. Zona merah ini," kata dia kepada Republika, Ahad (20/6). Kendati demikian, warga dalam kampung masih bisa beraktivitas keluar. Setiap orang yang hendak masuk kembali ditanyakan keperluannya oleh warga yang berjaga di pos penutupan tersebut. Penutupan akses itu rencananya akan dilakukan hingga Senin (21/6).

Heri mengatakan, awal mula muncul kasus Covid-19 di kampungnya diduga dari awanya rombongan warga yang berwisata ke Pangandaran beberapa pekan lalu. Usai pulang dari Pangandaran, terdapat salah seorang dari rombongan warga yang mengeluh sakit. Setelah diperiksa, yang bersangkutan terkonfirmasi positif Covid-19. "Lalu diperiksa sejumlah warga lainnya, banyak yang positif," kata dia. 

Camat Mangkubumi, Dahlan menjelaskan, kronologi munculnya kasus di Kampung Sambongpari Kidul bermula adanya keluarya yang melakukan piknik ke Pangandaran pada 6 Juni. Diketahui terdapat 37 orang yang ikut dalam piknik. "Mereka piknik hanya seharian, tidak menginap," kata dia.

Setelah pulang, pada 8 Juni terdapat salah satu warga yang ikut piknik mengeluh sakit batuk dan pilek. Warga tersebut baru berobat ke klinik swasta pada 14 Juni dan dinyatakan positif melalui tes swab antigen. Warga itu kemudian dirujuk ke RSUD dr Soekardjo karena bergejala.

Dahlan menambahkan, petugas kesehatan kemudian melakukan pengetesan kepada kontak erat pada 17 Juni. Hasilnya, didapati delapan orang yang positif Covid-19.

Menurut dia, jumlah warga yang positif terus bertambah karena pengetesan masih dilakukan. Berdasarkan data terakhir, terdapat 11 orang yang dirawat di rumah sakit, satu orang meninggal dunia, dan satu orang isolasi mandiri. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait adanya sejumlah warga dari Kampung Sambongpari Kidul yang terpapar Covid-19. Ia mengaku belum dapat laporan secara detail, tapi diduga penyebaran itu karena terdapat warga yang berlibur ke Pangandaran. "Jumlahnya sementara 11 orang, tapi kita masih terus melakukan tracing. Saya juga masih menunggu laporan secara detail," kata dia.

Asep menambahkan, klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan masyarakat tak hanya terjadi di Kampung Sambongpari Kidul. Kasus juga menyebar di Perum Griya Aboh, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari. Di perumahan itu, dilaporkan terdapat 23 orang yang positif Covid-19.

Di perumahan itu diberlakukan PPKM mikro. Artinya, kegiatan masyarakat di kampung itu dibatasi untuk sementara waktu.  Secara keseluruhan, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya hingga Ahad berjumlah 7.626 kasus, bertambah 40 kasus dari hari sebelumnya. Sebanyak 6.879 orang telah sembuh, 667 orang masih menjalani isolasi, dan 180 orang meninggal dunia.

Asep mengimbau masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sebab, alih-alih melandai, kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya justru terus meningkat. "Usahakan tak usah keluar rumah dulu kalau tidak ada keperluan mendesak," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement