Senin 21 Jun 2021 03:20 WIB

Kolaborasi Kampus dan Praktisi Majukan Ekonomi Kreatif

Ruang lingkup kerjasama meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Penandatanganan kerjasama antara Sukabumi Creative Hub (SCH) dan STIE PGRI Sukabumi dalam memajukan ekonomi kreatif di Kota Sukabumi, Senin (14/6) lalu.
Foto: istimewa
Penandatanganan kerjasama antara Sukabumi Creative Hub (SCH) dan STIE PGRI Sukabumi dalam memajukan ekonomi kreatif di Kota Sukabumi, Senin (14/6) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Beragam cara dilakukan untuk mengembangkan ekonomi kreatif di tengah masyarakat. Salah satunya dengan melibatkan kalangan perguruan tinggi dan pelaku ekonomi kreatif.

Spirit ini yang mendasari upaya kerja sama yang dilakukan Sukabumi Creative Hub (SCH) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PGRI Sukabumi. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bidang Tri Darma Perguruan Tinggi pada Senin (14/6) lalu.

'' Kerjasama ini untuk mensinergikan potensi masing-masing pihak,'' terang Ketua STIE PGRI Sukabumi, Agus Sobar, Ahad (20/6). Sehingga memperoleh hasil yang maksimal dalam kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Agus meyakini kerja sama antara STIE PGRI Sukabumi dan SCH akan memberikan kontribusi yang nyata bagi penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi di kampus dan masyarakat pada umumnya. Ruang lingkup kerja sama meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Selanjutnya penyelenggaraan kolaborasi riset dan pengembangan sumber daya, peningkatan dan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu penyelenggaraan kegiatan ilmiah, kajian ilmiah, seminar, dan lokakarya, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang disepakati.

'' MoU ini tidak hanya memberikan manfaat kepada kedua pihak saja melainkan juga bermanfaat bagi generasi muda Sukabumi,'' kata Agus. Khususnya yang menggeluti bidang ekonomi kreatif maupun generasi muda Sukabumi melalui peningkatan fungsi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Program Manager SCH Rendy Irlian Kamase menerangkan, kerja sama yang terjalin ini dapat menjadi model sinergi dalam hubungan antara akademisi dan praktisi yang efektif dan saling menguntungkan.

Misalnya penguatan sinergi antara akademisi dan praktisi di bidang pengabdian masyarakat seperti program Aksi Reka Rasa. Kerja sama ini berlaku untuk jangka waktu 5 tahun terhitung seja penandatanganan Mou oleh kedua belah pihak.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement