Senin 21 Jun 2021 00:45 WIB

Arab Saudi Melepasliarkan Spesies Kambing Terancam Punah

Wisatawan di Baljurashi dapat menyaksikan hewan langka dari jauh.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Arab Saudi Melepasliarkan Spesies Kambing Terancam Punah. (ilustrasi).
Foto: EPA
Arab Saudi Melepasliarkan Spesies Kambing Terancam Punah. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,AL-BAHA -- Arab Saudi melepasliarkan 20 ekor kambing gunung yang terancam punah di Taman Nasional Baljurashi. Area yang berlokasi di Kota Al-Baha itu memiliki medan pegunungan yang terjal, habitat ideal bagi spesies yang dilepaskan.

Pelepasliaran merupakan bagian dari program Pusat Pengembangan Satwa Liar Nasional untuk melindungi spesies hewan yang terancam punah. Caranya, dengan mengembalikan spesies terancam punah ke habitat aslinya.

Aksi itu juga diharapkan mengembalikan keseimbangan alam dan membuat taman nasional lebih menarik bagi pengunjung. Wisatawan di Baljurashi dapat menyaksikan hewan langka dari jauh dan mengambil foto.

Gubernur Al-Baha, Pangeran Hussam bin Saud bin Abdul Aziz, menekankan pentingnya melestarikan dan memulihkan satwa liar di wilayah tersebut. Dia juga menyoroti perlunya menumbuhkan kesadaran untuk mencapai keseimbangan ekologis.

Upaya tersebut sejalan dengan Visi 2030, merupakan koordinasi pemerintah pusat dengan cabang Kementerian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian. Begitu pula Pusat Nasional Pengembangan Tutupan Vegetasi dan Penanggulangan Desertifikasi.

Acara pelepasliaran satwa dihadiri oleh Wakil Sekretaris Daerah Al-Baha Abdul Moneim bin Yassin Al-Shehri;  CEO Pusat Pengembangan Satwa Liar Nasional Mohammed Qurban; dan Direktur Cabang Kementerian Fahd Al-Zahrani.

Taman Nasional Baljurashi adalah salah satu yang terbesar di Kerajaan Saudi. Setelah pelepasliaran, pembangunan berkelanjutan dan usaha memperkaya keanekaragaman hayati di Saudi diharapkan terus berlanjut, dikutip dari laman Arab News, Ahad (20/6).

 

Sumber: https://www.arabnews.com/node/1879686/saudi-arabia

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement