REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Tiga bersaudara yang terdiri atas kakak dan dua adiknya sukses menjadi juara dalam turnamen panahan berkuda (Horseback Archery) “2nd Circular Track Horseback Archery Cup 2021” yang digelar oleh Performance Horseback Archery Academy di Ankara Turki pada 18-19 Juni 2021.
Turnamen yang digelar untuk kedua kalinya secara nasional di Turki ini diikuti oleh 51 pemanah berkuda terbaik Turki. Adapun Indonesia yang diwakili Perkumpulan Panahan Berkuda Indonesia (KPBI) mendapat undangan khusus untuk mengirim 4 wakil senior dan yunior, yang terdiri atas senior: Kharisma Zaky dan M Yahya Ayyas serta yunior: Arsa Wening Arrosyad dan Arum Nazlus Shobah.
Setelah melalui pertandingan yang ketat, tim Indonesia mendominasi perolehan podium juara.
Kategori Senior
Juara I: Kharisma Zaky (Indonesia)
Juara II: Bunyamin Basal (Turki)
Juara III: Abdullah Yilmas (Turki)
Kategori Junior
Juara I: Arsa Wening (14 thn) (Indonesia)
Juara II: Arum Nazlus Shobah (13 thn) (Indonesia)
Juara III: Arif (15 thn) (Turki)
Tiga pemenang dari Indonesia merupakan tiga bersaudara. Kharisma Zaky kakak dari Arsa Wening Arrosyad dan Arum Nazlus Shobah yang secara peringkat nasional panahan berkuda di Indonesia berdasarkan ketentuan World Horseback Archery Federation (WHAF) menempati peringkat teratas.
Panahan Berkuda atau biasa disebut Horseback Archery merupakan olahraga tradisional atau dalam pergaulan internasional disebut Ethno Sport. KPBI sendiri mewakili Indonesia sebagai anggota organisasi panahan berkuda dunia WHAF.
Menurut Ketua Umum KPBI, Alda Amtha, salah satu kunci sukses Tim Indonesia adalah doa dan pelatihan penuh disiplin ketat.
“Alhamdulillah, kemenangan kita di Turki tahun ini pada masa pandemi melengkapi prestasi KPBI di forum panahan berkuda dunia di mana pada 2019 kami juga juara II internasional yang diadakan WHAF di Iran,” kata Alda dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Senin (21/6).
Alda juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Kebudayaan RI yang telah membantu perizinan sehingga pada masa pandemi KPBI bisa mengikuti pertandingan di Turki. KPBI sendiri berada dibawa binaan Kemendikbud sebagai penggiat olahraga tradisional atau Ethno Sport.
“Terima kasih juga kepada semua pihak, termasuk Kedutaan Besar RI di Ankara, Turki, yang selalu mengapresiasi semua aktivitas KPBI di Turki serta Komite Permainan Olahraha Tradisional Indonesia (KPOTI) yang sama-sama menggiatkan ethno sport di Indonesia,” ujar Alda.
Saat ini, tim Indonesia masih berada di Turki untuk bersiap kembali ke Tanah Air. Sesuai protokol Covid-19, setibanya di Tanah Air, tim akan menjalani masa karantina lebih dulu sebelum kembali ke rumah masing-masing dan dinyatakan bebas Covid-19.