REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan menyambut kedatangan 2,5 juta vaksin Covid-19 dari Amerika Serikat (AS) pada Ahad (20/6). Vaksin Covid-19 Moderna itu dibawa oleh pesawat kargo China Airlines Boeing 777 dan mendarat di bandara Taoyuan di luar Taipei pada sore hari.
Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung, dan diplomat AS di Taiwan Brent Christensen. Institut Amerika di Taiwan atau kedutaan besar AS secara de facto mengatakan, sumbangan itu mencerminkan komitmen AS kepada Taiwan sebagai teman tepercaya dan mitra keamanan penting.
"Seperti yang dikatakan Presiden Biden, kami tidak akan menggunakan vaksin kami untuk mendapatkan bantuan dari negara lain. Sebaliknya, kami akan membagikan vaksin ini untuk mengakhiri pandemi," ujar pernyataan Institut Amerika.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyatakan ucapan terima kasih atas bantuan vaksin yang diberikan oleh AS. Politisi Taiwan dari seluruh spektrum politik juga berterima kasih kepada AS, termasuk partai oposisi utama, Kuomintang. Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi merupakan pendukung internasional terpenting.
Sebelumnya China telah menawarkan vaksin buatannya ke Taiwan. Namun pemerintah Taiwan menolak karena ragu dengan keamanan dan kemanjuran vaksin tersebut. China mengklaim Taiwan sebagai bagian integral dari wilayahnya. Sementara Taiwan ingin menegakkan demokrasi di negaranya.
Taiwan berupaya mempercepat kedatangan jutaan vaksin yang telah dipesan, karena terjadi peningkatan kasus domestik. Hingga saat ini hanya sekitar 6 persen dari 23,5 juta penduduk Taiwan yang telah menerima setidakya satu dosis suntikan vaksin Covid-19.